Part 10

12.5K 1.7K 73
                                    

Vote sayang.

Saat ini seorang pemuda dengan wajah tampan dengan keringat di dahi nya berlari di koridor. Siswa maupun Siswi yang berlalu-lalang menatap pemuda itu dengan kerutan bingung akan tetapi mereka hanya bisa diam ada juga yang mengacuhkan.

Arkan berlari menuju kantin dan akhirnya ia sampai tempat tujuan nya, netra coklat nya melirik sekitar nya. Mata nya menangkap dengan cepat saat ia melihat teman teman nya makan dengan tenang.

Langkah kaki nya melebar menghampiri mereka lalu mengebrak meja itu tak santai.

Membuat tiga pasang mata menatap diri nya tajam.

"Apa apaan sih Lo ha? Ganggu gue makan aja!" Duta dengan wajah garang nya menatap teman nya yang saat ini cengessan. Ia lalu duduk di hadapan Duta dan di samping nya Seorang pemuda dengan wajah tampan bak dewa Yunani menghiraukan teman nya nya duduk di samping nya.

Arkan heboh sendiri lalu ia tersenyum." Kalian tau nggak?"

"Nggak!" Jawab Duta dan Zidan bersamaan membuat Arkan melongo lalu menunjuk kan raut kesal nya.

"Yak! Gue belum selesai ngomong sialan!"

Zidan menyantap es teh manis lalu menatap Arkan dengan wajah mengerut." Ya tinggal bilang dong ngga usah ngegas!"

Arkan, menghela nafas lalu menatap mereka serius." Kalian tau ngga ada murid baru! Cewe lagi, mana cantik nya kebangetan. Terus penghuni yang melihat cewe tu pada pingsan dengan hidung keluar darah, alias mimisan!" Heboh nya lalu mengebrak meja itu dengan berseru kuat.

Arga menatap teman nya dengan tajam. Ia benar benar geram memiliki teman seperti nya. Benar benar ingin di musnah kan.

"Berisik!"

"Yaelah pak bos! Gue ini ngasih informasi ni!" Arkan pemuda yang suka gosip kesana kesini paling heboh jika membicarakan orang, mulut nya pedas.

"Dasar lambe turah!" Duta menyahut dengan sinis.

"Bilang aja Lo iri sama Gue."

"Ogah!"

Zidan menatap bakso nya yang sudah lumayan dingin, ia menatap teman teman nya serius. " Gimana kita main taruhan?"

Ke tiga pemuda itu menatap Zidan dengan raut wajah berkerut.

Zidan menjelaskan." Bagaimana kita main taruhan!  Siapa yang di terima oleh cewe itu jadi pacar nya salah satu dari kita, dia lah pemenang nya." Ia menaiki alis nya dengan menantang.

Arkan terdiam sejenak lalu tersenyum miring." Gue setuju."

Duta hanya mengangguk malas.

Sedangkan saat ini ketiga pemuda itu menatap bos nya yang saat ini terdiam dengan mata yang terpejam, "Oke."

Membuat mereka bersorak ria. Kecuali Arga yang hanya menatap dingin sedangkan Duta menatap malas.

"Pasang taruhan!" Ucap Arkan.

" Gue uang 1 Miliar deh." Ucap Zidan dengan songong nya. Jangan salah dia setiap hari nya jajan nya bukan 20 ribu akan tetapi 20 juta. Biasalah anak mami.

Duta memutar bola mata nya jengah." Mobil Ferrari yang Baru gue beli."

Arkan memasang wajah berfikir lalu mengangguk mantap." Motor sport gue deh, motor kesayangan, gue pertaruhkan."

Saat ini tinggal Arga yang belum mengeluarkan taruhan nya, dengan dingin tidak lupa wajah datar nya melihat teman teman nya. Lalu ia mengeluarkan dompet nya dan mengambil kartu hitam dan di letakkan di meja kantin.

Sistem Perubah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang