Part 16

10.5K 1.4K 51
                                    

.

.

.

Happy reading!

__

Di negara lain,

Pemuda dengan perawakan tampan, netra abu abu tajam, alis tebal, bulu mata yang lentik dan tebal. Rahang yang tegas. Menatap pria yang bersimpuh di bawah kaki nya.

Surai perak nya berterbangan terkena angin.

Pakaian mewah nya terkena cipratan darah di sekitar nya, tangan kekar nya memegang sebuah pistol mahal yang berisikan peluru.

Di halaman rumah yang begitu mewah akan tetapi rumah mewah itu sudah terbakar sebagian. Asap yang di timbul kan membuat malam hari begitu seram.

Pria yang bersimpuh itu menggigil ketakutan, ia menatap tanah, dengan air mata yang mengalir. Keluarga nya mati di penglihatan nya. Dan ini kesalahan nya, seharusnya ia tidak berkhianat dengan pria itu dan pergi dengan keluarga nya.

Dua bulan yang lalu, ia membawa informasi dan menjualkan informasi itu ke seorang yang begitu misterius. Menjamin kehidupan nya untuk kedepannya dan orang misterius itu juga menjamin keselamatan nya.

Tetapi dengan begitu cepat ia di temu kan.

Pemuda itu menatap pria di bawah nya dengan sinis yang tertara dingin. Bibir merah nya bergerak kecil,"Siapa yang menyuruh mu?"

Pria itu benar benar tidak bisa menegakkan wajah nya. Ia merasakan badan nya membeku tidak bisa bergerak. Ia melirik tangan nya yang sudah membeku menjadi es.

Pria itu dengan gagap berbicara yang tidak lancar." A-a-aku tid-dak tau. Dia sang-at mist-teerius.. ak-aku hanya melihat tat-to yang berada di leh-er nya... Maw-war hita-am.. di lilit dengan ula-r.. hukhck!"

Pria dengan tubuh besar itu terjatuh dengan mulut mengeluarkan darah hitam. Mata nya melotot. Kedua tangan mau pun kaki nya sudah menjadi es.

Mata tajam pemuda itu menjadi dingin lalu tangan yang memegang pistol dengan tiba tiba secara hilang di permukaan.

"CK. Benar benar merepotkan!"

_____

Ameera menatap Aska yang saat ini dengan semangat memakan bekal yang ia buat. Bukan ia tidak ingin memesan makanan di cafetaria akan tetapi ia lebih senang membawa makanan untuk saat di mana mana.

Banyak pasang mata yang melirik nya dengan pandangan bingung, mencemooh, ada yang masih saat ini mimisan dengan linglung.

Ameera tidak memikirkan itu dan mengabaikan dengan acuh.

Ia merasa gemas melihat wajah Aska yang belepotan dengan makanan yang pagi ia buat dengan tangan nya sendiri lalu mengacak nya dengan pelan membuat Aska yang menyantap makanan nya mendongrak melihat mama nya menatap diri nya.

"Ada apa ama?" Suara nya kecil, membuat para penghuni tidak bisa mendengarkan hanya Ameera yang mendengar kan.

"Ssttt! Jangan panggil mama, ingat Aska."
Tegur Ameera dengan pelan membuat Aska menutup mulut nya dengan melotot lalu terkekeh gemas dan mengangguk. Membuat Ameera terpekik kecil lalu mencium gemas puncak kepala Aska.

Tidak lama kemudian muncul segerombolan pemuda mendatangi meja Ameera membuat Ameera harus mendongrak melihat 4 pemuda dengan wajah yang berbeda beda.

Pria dengan wajah sangar akan tetapi memakai bando hello kitty menyapa diri nya dengan riang." Haloo cantik! Boleh kami duduk disini?"

Ameera menaikkan alis nya dengan bingung akan tetapi ia mengangguk dan mengalihkan pandangan nya ke anak kecil yang saat ini sudah anteng di pangkuan nya.

Sistem Perubah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang