Part 12.

12.2K 1.8K 112
                                    

Udah vote belum dari awal part? Kalau belum boleh dong di vote, thankyu!!!!🥺

Pls aku benar benar kesal! Padahal aku udah ketik panjang lebar akan tetapi itu hilang dalam sekejap mata saat aku ingin nempelkan tulisan. Tiba tiba ngelg lalu keluar dari pengeditan. Pas masuk malah cuma bagian yang tertulis. ' udah vote belum dari awal part? Kalau belum vote, thankyu!!!!!🥺'

Terpaksa aku ngulang lagi padahal otak aku lagi berfungsi, malah jadi kesal aku. Jadi malas ngetik. Seharusnya sih aku triple up dengan chapter sebelum nya tapi part ini yang buat aku kesal😭

Entah kenapa berulang kali ketikkan aku ngga kesimpan 😘😍😃👇🥰👸😉🥺😞😼😸🙏😇🤩🤗😛😝🤪😖😣😩🤥😎🤑🤓🥸🤠

Ameera menghela nafas berat, ia menatap wajah cantik nya yang saat ini menampilkan bayangan dari cermin nya.

Sebenarnya ia malas melihat wajah memuakkan mereka.

Aih, ia benar-benar ingin ketemu dengan Aleena gadis yang begitu polos dan lugu. Gadis yang begitu banyak luka fisik maupun batin yang setelah orang tua mereka menjodohkan kedua anak mereka.

Dan awal penderitaan Aleena di mulai saat Aleena menginjak kaki nya masuk kedalam sekolah Galaksi.

Ameera menatap kuku cantik nya yang bercat Lilac lalu tersenyum licik."Gue akan nanti kan drama itu, apa masih sama seperti dulu?"

Ia menegakkan tubuh nya mata nya sekali lagi menatap cermin yang saat ini menggunakan pakaian khas sekolah SMA Galaksi.

Ia melangkah kaki nya dan menyambar tas hitam kecil yang berada di tempat tidur nya tidak lupa kunci hitam yang berada di tangan kiri nya yang saat ini ia memainkan nya dengan cara memutar.

Ia berjalan kearah lift lalu menekan tombol 2.

Ting.

Ia bisa melihat para pelayan berjejer rapi menyambut kedatangan nya lalu menyapa junjungan nya dengan serempak dan sopan.

Ameera hanya tersenyum kecil lalu menyuruh mereka untuk mengangkat badan mereka dan menyuruh mereka bubar.

Ia melangkah kaki nya, tiba tiba di cegat oleh wanita paruhbaya.
"Putri anda sebaik nya sarapan terlebih dahulu."

Ameera hanya tersenyum dan mengangguk.

Langkah kaki nya membawa ke meja makan yang saat ini beraneka ragam serapan sudah tersusun rapi.

Wanita paruhbaya itu menarik kursi nya dan Ameera duduk dengan anggun. Wanita paruhbaya itu mengambil sapu tangan dan memberikan untuk Tuan rumah. Ameera menyambut nya dengan senang hati.

Lalu ia meletakkan sapu tangan putih itu di paha nya.

Wanita parubaya itu bertanya dengan hati hati." Anda ingin sarapan apa putri?"

Ameera saat ini tidak ingin memakan makanan yang berat mata ny tertuju roti dengan selai keju, kesukaan diri nya.

Mata wanita paruhbaya itu menangkap apa yang ingin Putri Raja saat ini ingin sarapan apa. Membuka piring putih dengan elegan  lalu mengambil roti selai keju dan meletakkan roti itu di piring Putri Ameera.

"Bibi panggil Ameera saja tanpa embel-embel Putri. Saat ini kita tidak berada di kerajaan." Ucap Ameera lembut. Ia akan sopan dengan orangtua. Di memiliki etika yang baik.

"Tidak bisa putri.."

Ameera menghela nafas. " Panggil nona saja."

"Tapii-"

Sistem Perubah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang