Part 2

16.9K 1.9K 141
                                    

Meletakkan tas nya dengan sembarangan, ia menjatuhkan tubuh nya dengan kasar.

"Haih capek sekali!" Keluh nya dengan malas.

Meong meong...

Tiba tiba si embul datang dengan menggosok kan tubuh nya di kaki Fiona.

Gadis itu bangkit dari tidur nya lalu mengambil si embul yang begitu tebal bulu nya.

"Mbul! Dari mana saja Lo ha, pasti nyari jantan kan!" Tuduh nya dengan sembarangan.

Embul hanya menatap babu nya dengan malas. Hei dia ini jantan bukan betina! Ingin sekali ia mencakar wajah babu nya jika babu nya tidak memberikan makanan!

Meong..

"Malah menjawab kau ya! Mau Lo debak dari rumah ini!"

Meong meonggg ngrrr

"Melawan sekali lagi gue benar benar buang ke kolam belakang!"

___

Abang Fioana hanya menatap datar saat melihat kucing jantan itu berjalan dengan angkuh nya melewati nya. Ia menggeram dengan nada kesal .

Bukan itu masalah nya, kucing jantan itu memakai sempak diri nya! Dengan wajah songong nya kucing itu mengangkat tinggi tinggi kepala nya dan memandang diri nya seolah olah berkata'Apa Lo'

"ADEKKKK!!!"

Fiona yang berada di dapur, tersedak sesak saat mendengarkan jeritan maut yang begitu membahana di masion besar itu.

"Hukhk hukhuk.." Ia memukul dada nya kuat kuat lalu berjalan ke arah Abang nya yang saat ini memandang nya dengan tatapan tajam tidak lupa gelas yang berada di tangan nya.

Melihat Abang nya seperti itu membuat diri nya bingung sekaligus kesal.
"Apasih bang! Ganggu aja Lo.. Gak lihat gue hampir mati kesedak!"

Vino menatap datar adek nya lalu menghela nafas. Ia sungguh tidak menyangka mempunyai adek yang begitu luar biasa nya yang memiliki tingkah laku aneh.

"Mulut nya!"

"Iya iya. Kenapa sih manggil manggil." Ketus nya.

"Itu kenapa si embul pakai sempak punya Abang! Pasti ini kerjaan kamu kan." Tuduh nya membuat Fiona melebarkan mata nya lalu cengessan tak jelas.

"Hehehe soal nya kasian bang Bulung nya keluar keluar maka nya gue kasih tu sempak Abang biar tertutup gak ada jantan yang melirik Bulung nya." Ucap nya sekena nya dengan mengangguk mantap.

Vino hanya bisa bersabar melihat tingkah laku adek nya. " Abang sumpahi kamu jadi gembel biar gak gangguin Abang lagi!"

Reflek Fiona mendelik tak percaya saat mendengarkan perkataan Abang nya yang luar biasa kejam nya.

"Apasih bang! Gue ni kaya."

"Kaya sih kaya, uang aja masih dari Mama sama Papa. Lihat Abang dong, Abang udah jadi direktur perusahaan papa!" Ucap nya bangga. Memang Vino Abang nya Fiona sudah memegang kendali usaha papa nya saat umur nya 20 tahun sekarang umur nya 21 yang berarti sudah satu tahun menjabat menjadi CEO yang terkenal di dunia.

Fiona hanya mendengus saat melihat muka Abang nya seperti pantat singkong, ingin sekali ia menggeplak muka nya menggunakan pantat panci punya mama nya. Akan tetapi ia masih waras, kalau kalau ia benar-benar melakukan itu bisa bisa fasilitas nya di cabut.

"Dalah, gue malas berurusan sama abang yang pelit sama gue. Gue gak like." Ia meninggalkan Abang nya yang masih berdiri tegak dengan muka songong nya. Melihat adek nya udah pergi jauh ia berteriak kencang."FIONA! AMBIL SEMPAK GUE DARI SI EMBUL."

"GAK AKAN."

______

Saat ini Fiona berada di kamar mandi, tidak lupa smartphone berada di tangan nya.
Muka nya memerah mengeluarkan sesuatu dari anu nya. Tidak lupa smartphone nya membuka aplikasi orange.

"Aduh mules nya anjir."

Ia mescroll dan menemukan bacaan yang menarik perhatian lalu membaca nya sambil mengeluarkan sembelit yang dari tadi ia tahan.

Beberapa menit.

"Aihh akhirnya lega juga.." Tanpa sengaja ia menyenggol meja nya yang berada di samping kiri nya lalu smartphone yang di letakkan diatas nya jatuh dan masuk kedalam lubang.

Mata Fiona melotot terkejut lalu"HUWEEE MAMA HAPE GUE MASUK KEDALAM LOBANG MANA TAI GUE BELUM DISIRAM LAGI ANJING ANJING."

Tiba tiba dari atas sebuah benda dengan bahan kaca jatuh dan menimpa kepala Fiona sehingga mengeluarkan darah.

Plaskk

Mata Fiona berkunang,ia belum sempat cebok woi anjir akan tetapi ia sudah kehilangan kesadaran nya.

Hari ini Fiona di nyatakan meninggal di kamar mandi dengan keadaan yang begitu buruk dan jorok.

Sistem Perubah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang