Part 18

9.4K 1.4K 61
                                    

"Ini seperti mimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini seperti mimpi. Akan tetapi rasa nya begitu nyata! Sampai sampai gue ingin hidup seperti ini. Mama papa kakak yang sudah ngutuk gue. Gue berterima kasih banget untuk Lo kak! Thanks yaks! Untuk mama papa maaf Karna udah buat kalian kerepotan hehe.."
-Pesan Ameera.

Selamat membaca!!!







Drtt

Drtt

Smartphone yang berada di atas nakas bergetar, membuat sepasang mata dengan netra biru terbuka dengan pelan.

Gadis itu melirik kebawah,saat melihat sebuah tangan kekar memeluk nya dari belakang.

Lalu melirik kebelakang, pemuda dengan wajah tampan yang terlelap dengan raut yang begitu polos.

Pelan tapi perlahan ia menarik tangan kekar itu dan beranjak dari tempat tidur. Mengambil smartphone nya pergi ke balkon.

Ia melirik nama sang penelepon "Kakak mesum🤡" lalu mengangkat nya.

"Hallo kak?"

"Dari mana saja kamu? Dari tadi aku menelpon mu tetapi tidak di angkat sama sekali, sekarang aku berada di Indonesia."

Ameera melotot dengan wajah terkejut, ia memegang tiang pagar itu dengan kuat, matilah..

"Hum hmmm terus?"

"Nah sekarang aku ingin kerumah mu, kirim lokasi nya sekarang! Kalau lama aku langsung teleport langsung ketempat mu."

Arthur mengatakan itu dengan nada malas. Ayah busuk nya memperingati jangan mengeluarkan mana sembarangan, bisa bisa musuh dari dunia lain berdatangan.

Ameera menggigit jari nya dengan mata ketakutan, lalu melirik kebelakang. Di sana pemuda yang masih tertidur dengan badan polos tidak memakai baju begitu nyenyak, mungkin karna dia kecapekan.

"Kak Arthur sekarang dimana?"

"Ada apa dengan nada suara mu? Aku berada di hotel, cepat kirim lokasi nya."

"H-aloo halo kak?! Kok suara nya hilang? Sinyal nya aduh! Aku matikan bentar ya kak!"

Ameera dengan cepat mematikan telepon nya lalu berjalan ke kamar Aska yang saat ini tertidur lelap. Menggendong nya dengan perlahan lalu mengendap-ngendap keluar dari
penthouse itu.

Setelah membuka pintu dan menutup pintu mata nya menyipit lalu tersenyum lebar.
"Dadah suami pertama! Gue cari suami lain nya ya! Biar Lo ga kesepian my Hubby! Babay!!"

___

Arthur di seberang sana menghancurkan barang barang di sekitar nya. Ia benar benar tidak bisa mengontrol emosi nya hanya masalah sepele. Entah lah kalau berhubungan dengan gadis itu ia akan sangat sensitif.

Sistem Perubah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang