Part 17

10.1K 1.6K 490
                                    

Makasih pren karna sudah mendukung novel ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Makasih pren karna sudah mendukung novel ini. Lope lope buat kalian walaupun ada naik turun kaya gunung mehehehe..

Happy reading!!!
.
.
.

Duk Duk Duk Duk.

Disebuah ruangan yang berukuran kecil dan pengap di sekeliling nya tidak ada barang tajam, hanya sebuah meja panjang. Ruangan yang begitu kotor dan banyak sarang laba laba.

Terdapat sosok gadis dengan rambut sebahu lalu seragam yang sudah kusut dan tidak rapi, mata nya sangat ketakutan entah apa yang membuat nya takut ia memukul sebuah pintu yang terkunci.

Ia melirik kebelakang, sosok bayangan muncul, membuat gadis netra coklat itu ketakutan berkeringat dingin.

"Hiks hiks... Lepaskan aku hikss.." lirih gadis itu. Jika lebih detail melihat tubuh gadis itu, pakaian yang terkoyak di bagian tubuh bawah memiliki goresan luka, darah kering mengalir sehingga rok yang di gunakan nya membuat menjadi bercak darah yang sudah mengering.

Sosok bayangan itu memunculkan kan tangan nya dari jubah usang ia pakai. Menarik tangan gadis itu yang meronta ronta.

"Lepas hiks.. hikss.." air mata gadis itu tumpah dengan isak kecil yang begitu pilu di dengar.

Sosok bayangan yang memakai jubah usang itu membawa gadis itu di meja dan mengangkat gadis yang masih terisak itu.

Sosok itu membuka jubah nya, nampak seorang pria berbadan kekar dan berotot, memakai topeng yang menutupi wajah nya. Pria yang memiliki surai coklat yng panjang di ikat tidak cocok dengan badan nya yang memliki tubuh besar.

Badan kekar itu memliki tato dimana mana, tangan kekar itu membawa ke leher gadis itu untuk membuat nya tertidur terlentang.

Tangan satu lagi menyingkirkan rok yang di gunakan gadis itu yang saat ini meronta ronta.

Lalu membuka daleman yang dipakai gadis itu, lalu ia membuka resleting celana nya dan keluar senjata kebanggaan nya.

Menusuk dengan tidak perasaan membuat gadis itu teriak dengan air mata yang menetes begitu deras.

Suara desahan dan rintihan terdengar begitu menggema di ruangan yang begitu kecil. Beberapa menit kemudian tiba tiba tubuh gadis itu berubah menjadi kerangka tulang dengan baju yang masih terpasang.

Pria itu berhenti, padahal ia belum menembakkan sperma nya, lalu melepaskan nya.

(Kasian main sama tulang😭)

Ia membuka topeng yang ia gunakan, sungguh wajah yang penuh luka, netra hitam yang begitu kelam. Bibir hitam itu bergumam,"CK.. ini masih kurang."

_____

Sistem Perubah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang