15_Night Ride

18K 1K 8
                                    

Sebagian part di hapus [BACA VERSI CETAKNYA YA!!!]

....

Sepuluh menit kemudian sepasang pasutri itu keluar kamar dengan pakaian yang nampak serasi jaket kulit hitam dan kaos putih di dalamnya di padukan dengan celana jeans hitam berjalan menuruni tangga menuju ketiga cowok yang tengah asyik bermain PS itu.

"Jadi ga?"

"Iya bentar gar, lagi asyik nih," Algar berdecak malas gini nih kebiasaan teman-temannya apalagi kalau sudah kumpul di apartemen Algar.

Ketiga cowok itu sering se enak jidat memporak-porandakan tempat tinggal miliknya.

Algar menarik tangan Fraya berjalan menuntunnya ke sofa cowok itu mengelus rambut istrinya pelan,

"Fraya ikut gar?" tanya Aska tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi dengan tangan yang sibuk memainkan stik PS.

"Iya kasian juga kalau gue tinggal sendiri di rumah," Aska hanya ber oh ria,

Beberapa menit kemudian ketiga cowok itu sudah selesai dengan permainannya tak tunggu waktu lama mereka langsung bergegas keluar menunggangi motor masing-masing.

Algar melirik Fraya yang hanya diam tak kunjung naik ia berdecak pelan turun dari atas motornya kemudian mengangkat tubuh Fraya ke jok belakang membuat cewek itu sedikit terlonjak.

"Cebol sih lo," ejek Algar yang langsung mendapat getokan di helmnya ia terkekeh singkat lalu mulai melajukan motor besarnya menyusul ke tiga sahabatnya.

Mereka terus mengelilingi kota dengan kecepatan sedang menikmati udara sore hari seraya memerhatikan gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi.

Algar menepikan motornya di sebuah warung angkringan di pinggir jalan di ikuti Arthur, Aska, dan Gilang mereka berbondong-bondong mencari tempat duduk yang nyaman.

Dari banyaknya angkringan di pinggir jalan mereka memilih untuk singgah di warung yang nampak eksotis terletak di depan taman kota.

"Lo yang bayar ya Gar." celetuk Arthur dan langsung di angguki oleh sang empu membuat sahabat-sahabatnya memesan makanan dengan semangat empat lima.

Mata tajamnya melirik sang istri yang tengah memperhatikan jalanan yang mulai senggang itu.

"Mau makan apa hm?" tanya Algar mengelus rambut Fraya pelan membuat cewek itu mendongak menatap manik hitam Algar.

"Samain aja." balas Fraya Algar hanya mengangguk kemudian memanggil sang pemilik warung untuk memesan.

Gilang melirik Arthur sinis pasalnya sahabatnya yang satu ini sangat tidak tahu diri lihat saja Arthur memesan makanan dengan berlebihan.

"Lo nggak tau malu banget sih thur," ungkap Gilang memerhatikan Arthur yang memesan makanan dengan seenak jidat.

"Biarin wle selagi gratis iya nggak gar?" jawab Arthur sembari menjulurkan lidahnya mengejek,

"Serah lo deh." balas Algar tak mau tahu.

"Tuh kan orang Algar aja santai gitu kok lo yang sewot."

"Tai lo." umpat Gilang menatap malas Arthur, beberapa menit kemudian makanan yang di pesan Algar datang ia meraih mangkuk mie ayam milik Fraya kemudian menyuapi istri kecilnya dengan penuh kelembutan.

"Eh aku bisa makan sendiri kok," ucap Fraya yang langsung mendapat gelengan dari Algar cewek itu pasrah akhirnya menerima suapan dari suaminya.

"Aduh kok panas yah padahal udah malem." celetuk Arthur.

"Iya pindah ke mars aja yuk thur" kata Gilang memedang pundak Arthur lihat setelah tadi beradu mulut sekarang mereka malah paling bersemangat dalam sindir menyindir.

"Gini nih idup di bumi serasa ngontrak." sambung Aska dengan raut prihatin.

Algar tak menghiraukan ucapan sahabat-sahabatnya ia malah sengaja mengecup kening Fraya membuat ke tiga cowok itu semakin kelabakan.

Hahahaha nyaho Lo nggak punya cewek sih.





Jangan lupa VOTMEN nyaaaa!!!!

ALGARION [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang