23_THE TRUTH

15K 776 1
                                    

Sebagian part di hapus [BACA VERSI CETAKNYA YA!!!]


•°•°•

Ceklek!

Kosong. Algar memasuki apartemen miliknya pria itu juga sudah menjelajahi seluruh ruangan namun belum juga menemukan istrinya.

Kamarnya pun kosong kini pikiran cowok itu mulai resah bagaimana jika ada yang melihat kejadian tadi dan menyebar sampai pada Fraya?

Ia kini mulai panik saat melihat 15 panggilan tak terjawab dari istrinya,Algar juga sudah berusaha menelfon Fraya berkali-kali namun,tak kunjung mendapat jawaban.

"ARGHH BANGSAT!!" ia frustasi mengacak kasar rambutnya, kursi di samping Algar pun menjadi sasaran. cowok itu menendangnya hingga terpental jauh.

Brak!

Tak lama kemudian suara pintu di gebrak terdengar derap langkah kaki semakin mendekat Algar tak begitu mempedulikan, yang saat ini ia khawatirkan adalah Fraya istri kecilnya.

Bugh!

"Brengsek lo!" ujar cowok itu kemudian, mengangkat tinggi kerah baju Algar,

BUGH!

BUGH!

DUGH!

Pukulan bertubi-tubi mendarat ke rahang serta pelipis Algar namun Algar tak membalas sedikit pun kepalanya sedari tadi sangat sakit padahal sebelum berangkat ke club biasa-biasa saja.

"LO MIKIR DONG!!"

"NASYA CEWEK PALING BERHARGA YANG GUE PUNYA!!"

"t-thur... dengerin gue dulu," ucap Algar lirih sungguh untuk berbicara saja rasanya sulit.

"Bajingan kayak lo nggak pantes buat hidup!" Arthur menyeret Algar saat hendak melayangkan tinju kembali, Aska dan Gilang datang memisahkan mereka.

"Udah thur! lo berlebihan kalau Algar mati, lo juga yang di penjara."

Aska menarik tangan Arthur berusaha menjauhkan cowok itu dari Algar,namun sulit karena Arthur terus memberontak.

"Brengsek udah thur! kita selesain masalah ini besok aja kasihan Algar, biarin dia istirahat dulu."

Akhirnya Arthur menyudahi aksinya ia menjauh ditarik oleh dua sahabatnya namun tatapan tajam cowok itu terus mengarah pada Algar,

sungguh demi apapun jika Nasya terluka sedikit saja ia pastikan Algar tidak akan bisa bernafas ia tidak peduli meski Algar sahabat dekatnya sekalipun.

"Ssshh..." Algar meringis telinganya terasa berdengung sekujur tubuhnya pun sangat sakit untuk sekedar bangun saja ia tidak bisa.

Pandangan cowok itu semakin mengabur, akhirnya kegelapan mulai menguasai dirinya, Algar pingsan.

Flashback off....

~~~

Badan Algar sangat sakit rasanya seperti ingin remuk dadanya sangat nyeri jujur kepalanya masih pening perkara kemarin ditambah Arthur yang menghajarnya semalam.

Namun, ia harus menguatkan diri dalam menghadapai masalah kali ini.
Tapi, mengapa tidak ada satu orang pun yang memihak dirinya?

Cairan bening tiba-tiba meleleh dari pelupuk matanya, saat ini cowok itu benar-benar lelah.

"Hahaha... ngapain gue nangis sih anjing lemah banget," ujarnya berusaha menguatkan diri namun, semakin ia tahan semakin banyak air mata yang keluar.

Cowok itu benar-benar arogan dan sok tegar.

Sudah jelas-jelas air mata terus membasahi pipinya, namun ia tetap berusaha kuat mengusap kasar pipinya serta memukul-mukul kepalanya.

"Galak banget sih jadi cowok awas aja kalau jatuh cinta beneran sama aku."

suara Fraya terus terngiang di kepalanya ck! sangat menggangu.

"Gue udah jatuh cinta beneran sama lo kurcaci."











ANJAY komen dong komen!!!

Maap aku Hiatus lamaaa bangettttzz karena ada something yang buat aku cedih😞

Cuma notif dari kalian sih yang bisa buat aku bahagia bgtzz🐨

(JANGAN LUPA SHARE AND VOTE,KOMEN!!!)

ALGARION [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang