26

9.9K 220 11
                                    

Sudah 2 minggu aku dirumah sakit,dokter telah memperbolehkan aku untuk pulang.
Mama sedang mengemas semua barang barangku selama aku dirawat dirumah sakit.
Sedangkan papa sedang membayar administrasiku.

"ma,bisakah kita ke apartement sebelum pulang kerumah"kataku

"apartement?untuk apa sayang"kata mama

"ada barang yang ingin Astri ambil ma"kata Astri
Dan dianggukin mamanya

Setelah mama selesai mengemas barang barangku dan papa  selesai membayar administrasiku ,papa langsung mendorong kursi rodaku keluar rumah sakit.

Lalu mengendongku menaiki mobil
Aku memandang rumah sakit sambil mengucapkan perpisahan ,air mataku menetes aku teringat akan Nino sampai detik ini ia tidak datang juga menjenggukku,jujur aku terlalu berharap ia akan menjenggukku.
kami sekarang sedang diperjalanan apartementku.

"sayang tadi Dika menelpon ia tidak bisa menjemputmu pulang dari rumah sakit karena ada masalah dicafenya kamu gak marahkan sama Dika?"kata mama

"iya gak papa ma"kataku

Kupandangi jalanan yang terlihat ramai oleh kendaraan.
Tapi tak seramai dengan hatiku,hatiku terasa sangat sepi
Musik dimobil menambah sunyinya hati.

*****
Papa mendorong kursi rodaku memasuki apartementku diikuti mama dibelakang kami.
Ini kali pertama aku menginjakan kakiku kembali setelah kejadian aku dan Nino tak sependapat.

"pa tolong antar Astri kekamar ya"kataku
Papa langsung mendorong kursi rodaku menuju kekamar

"pa tolong tinggalkan Astri sendiri disini ya"kataku
Dan dianggukin oleh papa
Papa lalu pergi meninggalkanku seorang diri.

Kamar ini sangat gelap karena tak dihidupkan lampunya.aku memencet saklar lampu disamping pintu.
Seprai tersusun rapi diranjang.
Aku memajukan kursi rodaku menuju sebuah meja rias dimana meja rias ini menjadi saksi bisu panas persetubuhanku dengan Nino.
Air mataku menetes saat mengenang saat saat bersamanya.

Aku menyentuh cermin dimeja rias itu,terlihat noda lipstikku yang telah mengering dicermin itu.
Lalu aku menghampiri ranjangku ,ranjang dimana aku kehilangan keperawananku.
Ranjang dimana aku dan Nino mendapatkan orgasme kami berdua.

"Nino apa kamu masih mengingat semua hal yang telah kita lewati diatas ranjang ini ?"

Aku mengambil bantal yang ia gunakan untuk tidur lalu menghirupnya dibantal ini masih terasa wangi parfum sering ia pakai.
Sungguh berat aku melupakannya.

Cukup lama aku memandang kamar ini aku langsung keluar dari ruangan apartement itu tak lupa menghapus air mataku agar mama dan papa tak mengetahui aku sedang menanggis.

"ayo pa kita pulang"kataku
Papa langsung mendorong kursi rodaku menuju mobil

*****
"Akh...ini sangat nikmat sodok yang dalam sayang"desah seorang wanita

"begini?"kata seorang pria yang sedang menyodokan kejantanannya lebih dalam didalam vagina seorang wanita

"ya terus...akh...ini nikmat"

"terima sodokkanku sayang"kata pria itu semakin menambah tempo goyangannya

"akh...ya...oh...nikmat...aaaakkkhhh aku akan sampai....iii"teriak wanita itu

Sang pria mengetahui sang wanita akan mendapatkan orgasme nya ia mala mencabut kejantanannya.

"sayang kenapa kau mencabutnya?aku hampir saja mencapainya"tanya wanita itu dengan wajah kesalnya

"tidak semudah itu sayang kau harus memuaskan aku dulu"kata sang pria

Pria itu lalu menyuruh wanitanya bergaya doggy style ia lalu menyodoknya dari belakang

aku simpanan kekasih sahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang