Waktu terasa begitu cepat berlalu, kini jam sudah menunjukan pukul sebelas siang. Seokjin dan Veli sudah bersiap untuk kembali ke Korea.
Tapi Hyunjin sedari tadi terus memasang wajah cemberut dan bersedih, dia masih belum ingin ditinggal oleh kedua orang tuanya.
Veli terus memperhatikan raut wajah anaknya dan merasa sedikit khawatir untuk meninggalkan nya.
"Sayang, jangan cemberut seperti itu terus dong, Mama bisa ga tenang di Korea nanti ". Veli berusaha membujuk anaknya agar tidak lagi murung dan mengizinkan nya kembali ke Korea.
"Aku takut Mama ga dateng kesini lagi buat temuin aku ". Ucapnya lesu.
" Kemarin kan Mama udah berjanji, Mama akan datang lagi kesini ".
" Hmm..Baiklah ". Hyunjin memberikan senyum paksa nya dan tak lagi memasang wajah sedih karena tak ingin menunda terlalu lama keberangkatan orang tuanya.
" Nah begitu dong anak Mama yang tampan ". Mengecup kening Hyunjin.
Seokjin yang melihat anaknya sudah tak lagi murung, ia tersenyum dan segera berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk segera berangkat ke bandara.
" Mah, Pah, aku harus berangkat ke bandara sekarang ". Ucap Seokjin berpamitan.
" kalian Hati-hati dijalan, kamu harus bisa jaga istri dan calon anak kamu dengan baik ". Nasihat Tuan Kim sembari menepuk-nepuk pundak anaknya.
" Nak Veli, kalau butuh sesuatu jangan sungkan untuk telpon Mamah ya ". Nyonya Kim mengusap rambut Veli dan tersenyum hangat.
Veli memeluk Mama mertua nya dan kemudian mencium kening Hyunjin sebelum pergi menaiki mobil yang sudah menunggunya diluar rumah.
Setelah selesai berpamitan, Hyunjin dan kakek neneknya mengantarkan Seokjin dan Veli sampai ke halaman rumah.
Hyunjin melambai-lambaikan tangan mengiringi keberangkat kedua orang tuanya, mobil terlihat semakin menjauh dari area mansion.
***
Di Korea dua jam lebih lambat dari waktu Australia, kini masih pukul sembilan pagi di Seoul.
Namjoon sudah berada di kantornya untuk bekerja. Ia pemilik perusahaan yang berjalan di bidang kosmetik, meskipun perusahaannya bukan termasuk perusahaan besar seperti milik Seokjin namun penghasilan yang Namjoon dapatkan dari keuntungan produk nya sudah lebih dari cukup untuk kehidupan nya. Dan Ia juga masih berusaha merintis dan mengembangkan perusahaan nya agar bisa mendirikan cabang perusahaan di lain tempat untuk menambah investasinya.
Setelah selesai mengecek laporan hasil kerja para karyawannya, Namjoon berniat meninggalkan perusahaan untuk pergi kesuatu tempat.
" Apa hari ini ada jadwal rapat untuk saya ? ". Tanya Namjoon pada sekretaris nya.
" Untuk sekarang tidak ada pak, nanti di jam tiga sore baru kita akan rapat dengan client ". Ucap sekretaris memberitahukan jadwal bos nya.
" Baiklah, kalau begitu saya mau keluar sebentar ". Namjoon berdiri dan meninggalkan kantornya.
Kantornya berada di lantai tiga, ia menggunakan lift untuk sampai kelantai dasar. Setelah sampai di lobby ia segera pergi ke parkiran dan mengendarai mobilnya meninggalkan area perusahaan.
Menyusuri riuk pikuknya jalanan yang ramai, melewati beberapa gedung-gedung besar di perkotaan.
Tanpa adanya kesulitan ia mencari alamat perusahaan Seokjin yang letaknya tak terlalu jauh dari perusahaannya dan berhasil menemukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
single daddy Complicated Love Story || Kim Seokjin (END+Revisi Besar-besaran)
RomanceTahap Revisi!! (Chapter lengkap - cerita tamat) Deskripsi 👇 *** seorang pengusaha kaya bernama kim seokjin harus merelakan kepergian jung Serra istri tercintanya . istrinya yang sudah 2thn terakhir mengidap penyakit kanker rahim stadium akhir ki...