34. hari yang dinantikan

111 9 0
                                    

Hari demi hari terus berlalu, hingga beberapa bulan pun terlewati, kini sudah semakin dekat pada hari dimana Veli akan segera melahirkan.

Menurut perhitungan dokter melalui USG, bahwa esok adalah hari kelahiran buah hati Seokjin dan Veli.

Tentu saja semua orang rumah dibuat sibuk dengan segala persiapan, mulai dari penataan tempat tidur bayi yang sengaja diletakkan satu kamar dengan Seokjin atas permintaan Veli sendiri karena ia akan merasa tidak tega jika meninggalkan bayinya sendirian di kamar baby. Tapi meskipun begitu, Seokjin sudah menyiapkan kamar untuk bayinya dari jauh-jauh hari dan mendekor kamar tersebut dengan sedemikian indahnya.

Seokjin juga sudah mempekerjakan babysitter untuk membantu istrinya menjaga baby kim setelah anaknya lahir nanti.

Dari segela perlengkapan hingga pakain bayi dan keperluan Veli pun sudah dikemas rapih di dalam koper besar dan di taruh di bagasi mobil nya, untuk berjaga-jaga sewaktu-waktu istrinya merasakan kontraksi dan harus segera dilarikan kerumah sakit.

Rumah sakit elit kelas atas pun sudah di booking dengan kamar VVIP yang akan digunakan untuk persalinan Veli.

***

Dengan perut besarnya, tak membuat Veli bermalas-malasan diatas kasur, ia justru lebih senang berjalan-jalan mengitari halaman belakang rumah yang luas dan indah, tentu ditemani dengan Seokjin yang memutuskan diam dirumah menjadi suami siaga untuk istri dan calon bayinya.

Meskipun Seokjin sebelumnya sudah pernah memiliki anak dengan Serra, akan tetapi ini adalah pengalaman pertamanya menemani istri yang sedang hamil besar dan hanya tinggal menunggu persalinan.

Karena sebelumnya saat Serra mengandung dan melahirkan Hyunjin,  Seokjin tidak bisa menemani nya karena beberapa hari sebelum persalinan istrinya, Seokjin sedang ada perjalanan bisnis penting di New York, hingga dia tidak bisa menemani istrinya diruang persalinan dan datang terlambat sesaat setelah istrinya selesai melahirkan anak pertama mereka.

Dalam pengalaman barunya ini, membuat seokjin terus merasa cemas. Dia tidak tau akan seperti apa proses persalinan itu. Dengan hanya melihat Veli yang sudah semakin kewalahan dengan perutnya saja sudah membuat Seokjin tak tega. Rasanya ia ingin membantu istrinya membawa perut buncit itu yang terlihat begitu besar dan berat agar istrinya tidak lagi kesulitan.

" Sayang, sini duduk dulu, lurus kan kakimu ". Membantu Veli duduk di kursi taman dan berjongkok memijat-mijat kaki Veli yang terlihat bengkak.

" Kamu pasti sangat lelah, membawa baby Kim yang semakin besar di perutmu, maaf jika aku tidak bisa berbuat apa-apa, aku hanya berharap kamu selalu sehat dan Tuhan memberimu kekuatan lebih". Berbicara sambil terus memijat kaki istrinya.

" Aku berjanji akan selalu sehat dan kuat untuk anak kita ". Menatap teduh suaminya dan tersenyum haru.

Pagi begitu indah, udara sejuk yang menyegerkan dan kicauan burung yang bernyanyi merdua menemani perbincangan mereka di bawah pohon rindang.

Seokjin mengajak istrinya kembali ke dalam rumah setelah cukup lama beristirahat dibawah pohon menikmati indahnya pagi.

" Sayang, kita sudah cukup lama duduk disini, ayo kembali kedalam, beristirahat lah didalam ". Membujuk istrinya.

" Baik".

Seokjin pun membantu istrinya berdiri, dan bergandengan berjalan perlahan memasuki rumah.

Namun begitu tiba di depan pintu kamar, Tiba-tiba Veli merasakan keram diperutnya, dan rasa nya perlahan bertambah dan semakin terasa begitu sakit.

" Awww.. Ssstt sakit ". Memegangi perutnya.

" Astaga, apa kamu akan melahirkan? ".

Seokjin benar-benar dibuat panik dan bingung, wajahnya memerah terlihat begitu tegang.

single daddy Complicated Love Story || Kim Seokjin (END+Revisi Besar-besaran) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang