N I E R V A N A

01%

Berita pagi ini di buka dengan kabar kecelakaan seorang wanita muda berusia sekitar dua puluhan yang menjadi korban tewas selain sopir mobil truk yang menabrak sebuah cafe di daerah tokyo yang ramai.  Mobil ini dinyatakan tergelincir karena rem blong dan jalanan yang licin sehabis hujan, polisi yang banyak mengerubungi TKP membuat beberapa media yang meliput juga ramai. Sebab sosok wanita yang tewas di tempat tersebut adalah tachibana hinata, seorang desainer pakaian pernikahan terkenal di tokyo. Usia yang muda serta debut karirnya berhasil mencuri atensi berbagai kalangan dan juga berkat karya karya nya ia cepat merajai puncak fashion di tokyo.  Tak hanya itu pertunangan nya dengan salah satu eksekutif muda nan gemilang di bidang kompeni membuat orang orang kagum namanya kisaki tetta, diketahui bahwa mereka adalah kenalan lama dari masa sekolah, sampai 2 tahun yang lalu kisaki melamar hinata di malam natal. Namun seperti sekarang tachibana hinata dinyatakan tewas, media media haus berita maupun gosip ramai menyerbu kisaki tetta serta perusahaan nya untuk memintai tanggapan namun nihil tak ada satupun yang berhasil.

Kantor kepolisian yang menangani kasus ini menyatakan dengan gamblang ini 'kecelakaan' termasuk tachibana naoto, adik kandung tachibana hinata sekaligus kepala inspektur kepolisian tokyo saat ini dengan mata kosong tampa emosi menyapa para pers yang haus berita serta flash kamera yang menyertai. Namun media tetap lah media, mau seberapa kuat kau yang tampa kekuasaan mengekang jari jemari nya maka semakin cepat mereka menorehkan tinta. Media yang merasa tidak puas dengan pernyataan kepolisian dan bungkam nya kisaki tetta mulai mengulik kisah hidup almarhumah hinata, hingga ke dasar nya. Kemudian munculah  satu berita simpang siur penuh konspirasi yang menyeret nama kisaki tetta pemilik tech.comp dan satu nama lain nya—

Bonten.

Bonten merupakan salah satu perusahaan manufaktur, eksekutif, properti, dan banyak bidang lainya. Perusahaan raksasa ini bergerak menyebar dari inti tokyo hingga ke belahan jepang lainya, menjadi raksasa dari segala raksasa bisnis jepang. Perhotelan, klub malam, lapangan tembak, sekolah akademi, hingga ke pemerintahan.  Mereka bekerja sama atau bahkan beberapa seperti berlomba menempeli bonten bagai parasit yang menjanjikan keuntungan namun nyatanya hanyalah beban. Bonten bukan lah level dimana perusahaan perusahaan kecil yang terdesak bangkrut bisa seenak nya menawarkan perjanjian yang tinggal tanda tangan. Mereka lebih dari itu namun bagi yang sudah terjerat bagaikan tak ada lagi jalan keluar apapun yang terjadi kesalahan sedikit saja hanya menghitung hari perusahaan ini telah rata ke tanah dengan plank besar tertulis segel bonten yang berlambang hanafuda yang berukir.   Berkat itu pula fakta yang terangkat membuat banyak berita simpang siur mengatakan bonten itu kamuflase.

Kamuflase yang sempurna yang sebenar nya bonten ialah organisasi gelap bawah tokyo yang gemerlap. Rumor bonten pada awalnya hanyalah geng jalanan tokyo yang di pimpin oleh sang pemimpin hingga sekarang. Geng yang bahkan menyebut namanya saja membuat para berandalan liar jalanan gemetaran, narkoba, pembunuhan, wanita, perlindungan korup dan lain nya bonten seakan akan sosok lain yakuza dalam kejam nya geng jalanan. Hingga mereka besar berkembang, memperluas wilayah adi kuasa hingga dapat membangun sebuah perusahaan manufaktur seperti sekarang. Bonten adalah wujud nyata kekejaman geng liar yang bersama pemimpin yang tepat dengan mudah menguasai segalanya. Diketahui bonten memiliki 4 pilar dan 3 bayangan utama. Dan memiliki segala latar belakang yang berbeda, namun pemberitaan tentang tachibana hinata yang bersangkut paut dengan kisaki tetta serta menyeret nama bonten bukan lah tampa alasan.

Kisaki tetta pendiri tach.comp merupakan anak perusahaan naungan bonten. Kisaki diketahui media  memiliki masa masa remaja yang brutal dengan mendirikan geng jalanan pada usia sekolah menengah pertama dan kemudian menjadi bergabung dengan geng misterius yang juga sempat merajai tokyo sebelum lenyap. Para media yang mendapat kan berita ini ramai menyiarkan atau bahkan menerbitkan nya di media masa, maupun majalah koran sehingga mengundang spekulasi publik