18%

952 102 30
                                    

Hanagaki takemichi pernah berfikir jika kematian mungkin jauh lebih indah dari pada terjebak dan tersiksa di bawah siksaan yang di sebut top bonten nomer 2 sebagai latihan, namun sayang nya tuhan membuat nya masih bernafas hingga detik ini. Ia sedikit kesal namun juga merasa bersyukur, sayang nya tuhan mungkin akan mengabulkan pilihan nya itu sekarang.

Karena Tepat nya di ruangan dingin ber ac yang juga luas, tempat kerja sang boss bonten berada. Takemichi duduk diam di sofa yang berhadapan langsung dengan sosok mikey yang kini hanya diam menatap nya.

Jantung nya berdetak dengan rasa gila, mata mikey itu terlalu menghanyutkan setia menatap nya, padahal itu hanya jelaga biasa yang terlihat kosong dan mengerikan. Sejak awal pertemuan mereka tak sekali pun takemichi sempat mengatakan betapa menakutkan dan menyenangkan nya perasaan di dalam dirinya saat manik ocean blue yang ia miliki menatap mikey untuk pertama kalinya.

"Hanagaki takemichi..." Suara mikey kini terdengar di ruangan sunyi yang sebelum nya riak akan para anggota bonten.

Takemichi mendongak dengan "ya.." yang kleuar dari mulut nya membuat kepala yang sesekali mencuri pandangan ke arah sang ketua kini seutuh nya terangkat untuk menatap sosok itu.

"Ini hari pertama mu kan?"

Takemichi mengangguk kemudian, bisa ia lihat pergerakan mikey yang kini bersender ke kursi kebanggan nya itu. Takemichi bisa katakan ia dua kali lebih luar biasa saat mengenakan jass putih yang hanya tersangkut di bahu dengan dalaman kaos polos hitam. Duduk angkuh di sana, takemichi pasti akan gila.

Sadar lah takemichi ia sosok yang menahan atau lebih tepatnya menculik mu tampa alasan.

"Kakucho berkata pemulihan mu kurang lebih sebulan, dan masa istirahat 3 hari-"

Apa takemichi tak salah dengar? Apakah mikey mulai perduli pad-

"-tetapi aku tak perduli.. aku ingin kau ikut dengan ku ke lapangan" ujar nya seketika membuat eksprktasi takemichi tentang nya pecah dan hancur, yah... Apa yang kau harap kan dari sosok dengan hati yang telah mati seperti mikey.

"Mik- manjiro-kun, apa masih ada yang lain yang ingin kau tanyakan dari ku sebelum aku pergi untuk bersiap siap?" Seketika membuat sano manjiro terdiam di tempatnya.

Takemichi mulai memahami jika ia hanya bisa menurut dengan patuh seperti anjing, maka hal hal yang seharusnya ia ubah tak akan pernah terjadi. Ia ingin mikey... Sosok ini kembali menjadi manusia yang mengenal perasaan.

"Begitu... Kau cukup ah tidak, maksud ku sangat berani hanagaki, untuk ukuran pengecut. siap kan diri mu dan mulai saat ini.. jangan pernah kau sembunyikan apapun tentang mu dan The Olympic"

Suasana ruangan itu kembali hening setelah hawa mencekam mulai kembali mencekik.

"Tentu.. lalu bagai mana dengan mu manjiro? Apakah kau bisa juga tidak menyembunyikan apapun tentang mu kepada ku" tanya balik sosok takemichi yang kini berdiri dan membelakangi mikey yang menatap punggung itu tajam seakan siap melubanginya kapan saja.

Dan tampak nya setelah kejadian ini hanagaki takemichi, sosok berani namun lemah yang tak akan pernah sano manjiro lepas kan dari cengkraman nya hingga mati-tak akan mendapatkan sebuah kejadian dan permasalahan yang di selesai kan dengan mudah.

Seperti sekarang, hanagaki hanya bisa diam di kursi penumpang tepat di samping pengemudi yang melajukan super car nya brutal di jalanan pada siang menjelang sore kali ini. Mikey mengendarai mobil itu dengan kecepatan yang diluar nalar, mobilnya bahkan melaju tampa perduli rambu lalu lintas, persimpangan dan bahkan lampu merah sekali pun.

Takemichi memegangi sabuk pengaman dan pegangan mobil bergantian, kesulitan dengan tangan sebelah nya yang masih di givs. Jika takemichi tak terbiasa dengan gaya menyetir ugal ugalan akkun maka takemichi jamin ia akan muntah saat ini juga.
Mikey membawanya menjauhi gedung utama bonten, pepohonan musim gugur mulai terlihat di sepanjang jalanan kali ini, sesekali ada beberapa mobil yang lewat namun itu adalah mobil angkutan kargo atau truk.

N I E R V A N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang