05%

2.5K 293 32
                                    






















Baji menjalan kan mobil Nya kali ini menuju ke apartemen nya bersama sang kekasih. Chifuyu tetap berekspresi sama, khawatir dan sedih bersamaan. Baji yang tau pikiran kekasih kecil nya kacau pun mengelus sebelah tangan nya yang menganggur di samping tubuh chifuyu. Ia tersentak, kemudian melihat baji yang masih fokus ke jalanan dengan satu tangan di setir kemudi. Keisuke baji berhasil mengalihkan atensi matsuno chifuyu, salahkan saja ketampanan lelaki itu yang membuat chifuyu berdetak gila.

"Kenapa? Apa kau sedang berfikir yang tidak tidak tentang kasus ini?" Tanya baji

"Etto... Tidak begitu baji-san. Aku hanya merasa ini juga salah ku karena tidak datang lebih cepat" ujar chifuyu kemudian menunduk

"Emm? Tidak sayang, Mengapa kau berfikir begitu. Jika kau datang ke sana mungkin saja penjahat itu tak hanya menculik takemichi tapi juga diri mu. Korban pun bertambah" ujar baji

"Chi.. bukan maksut ku lebih baik hanya takemichi yang celaka, semua kemungkinan itu buruk, dan lebih baik tidak ada korban sama sekali. Tapi disini kau berbicara begitu... Apa Kau tidak memikirkan akan segila apa aku jika kalian semua dalam bahaya" sambung baji kembali.

Tampa sadar rematan di stir mobilnya mengerat. Stir mobil bmw series hitam itu ia remat dan mata nya tetap saja fokus ke jalanan, mobilnya membelah jalanan yang kini telah kehilangan surya di langit.

Chifuyu diam mencerna perkataan baji sedetik kemudian tersadar, dan malah menatap kekasih nya penuh rasa bersalah. Kemudian balik menggenggam tangan baji meminta atensi. Jalanan sepi itu membuat baji tak ragu menoleh kali ini.

"Maaf kan aku baji-san. Aku berjanji akan lebih memikirkan perkataan ku kedepan nya, jika itu membuat mu sedih tolong maafkan aku"

"Tidak... Tidak sayang. Aku mengatakan itu karna khawatir dan aku menyayangi Mu. Jangan minta maaf, aku kekasih mu sudah tugas ku mengingatkan hal itu atau menegur mu jika kau kurang bijak mengambil keputusan disaat situasi seperti ini" kata baji lembut, kali ini melepaskan genggaman dan malah mengelus halus nya surai pirang milik chifuyu.

Chifuyu tersenyum. Haruskah ia jatuh cinta lagi?

Dan ia malu memikirkan perangai nya bak remaja jatuh cinta, menggelikan.

"Baji-san terimakasih. Aku hanya terlalu khawatir dengan nya. Entah apa yang mereka lakukan, tapi sahabat ku itu payah dalam memukul. Hatinya terlalu lembut" kata chifuyu masih dengan nada khawatir berlebih dan hati gelisah seperti ibu yang kehilangan anak nya

"Tenang lah. Aku yakin mereka tak akan melakukan apapun, ku rasa dugaan ku benar jika takemichi bukan target mereka" baji kembali fokus ke jalanan. Chifuyu menghela nafas nya

"Tidak, sebelum kasus ini selesai aku tidak bisa tenang"  mata zambrut chifuyu memanas

"Perhatikan pola makan, tidur dan kesehatan mu sayang"

"Baji-san!! Aku bukan bayi"

"No babe, your my big baby" ucap baji main main, kemudian terkekeh chifuyu memerah. Pipinya merona indah kemudian dengan malu malu memukul baji di lengan nya

"Baji-san!!"

"Hahahahah" syukurlah baji tak jadi melihat kristal bening di pelupuk mata chifuyu tak jadi terjun ke pipi.

Canda tawa yang baji lakukan semata mata untuk membuat kekasih nya bisa sedikit tenang dan mengalihkan fokus nya pada hal lain. Chifuyu itu sosok pemikir yang jika terganggu maka akan merusak istirahat nya. Ia akan memikirkan itu sampai permasalahan nya selesai, kadang walaupun bukan permasalahan yang chifuyu punya ia juga kadang terlibat dalam permasalahan orang lain yang menceritakan keluh nya pada chifuyu dan menyita perhatian nya.

N I E R V A N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang