21%

678 67 10
                                    

Jika dihadapkan akan kesetiaan cinta dan pengorbanan kakucho hanya paham kesetiaan itu berarti segalanya, tak ada cinta yang benar benar tulus, terkadang di bawah bumbu nafsu, kekuasaan, atau rasa ingin memiliki. Tetapi izana bukan termasuk kedalam semuanya, ia adalah semesta yang kakucho punya.

Hidup sejak kecil di panti asuhan dan keluar dari sana juga dalam umur belia karena entah lah kakucho tak paham apa maksud dari pengurus panti tentang "anak buangan" tetapi yang kakucho sadari sekarang ia tak pernah dipilih dan di adopsi seperti takemichi karena tak ada yang menginginkan nya, kecuali izana kurokawa yang mengulurkan tangan pada anak malang di bawah guyuran salju untuk bermain.

Waktu berlalu, kakucho tau segala nya tentang dunia berkat izana. Izana adalah hal pertama dan satu satunya yang terus bisa bertahan ada untuk nya. Dan dia tak akan membiarkan satupun merenggut nya.

Cup...

Ciuman hangat izana dapat kan dipelipis nya saat diam berdiri di depan kaca besar yang menghadap langsung hiruk pikuk tokyo juga mobil mobil di bawah sana, kakucho hitto datang dengan secangkir coklat hangat di dalam gelas yang ia bawa, dengan hanya memakai celana training hitam nya dada telanjang nya menabrak bahu izana yang terbungkus selimut tampa hal lainya yang di kenakan. Lengan kekar kakucho memeluk tubuh ramping izana dengan hangat kaki nya yang telanjang merasakan hawa dingin lantai subuh kali ini, suasana ini sudah sering mereka lakukan kala selesai memadu kasih semalaman. Izana bahkan tak repot membersihkan sesuatu yang mengalir jatuh ke paha perlahan.

"Aku rindu udara bebas tampa mikey di Philipina" ujar izana tiba tiba, kakucho yang sedang membenam kan hidung bengir nya ke ceruk leher izana bersuara rendah.

"Kau ingin pulang? Sayang.."

"Tidak juga, tidak ada rumah untuk ku kembali dengan cepat kesana" jawab izana

"Lalu?" Tanya kakucho kini mensejajarkan wajah nya saat merasakan  sepasang tangan ramping nan dingin menyentuh wajah nya. Izana bawa kakucho disebuah ciuman singkat lalu tersenyum cantik

"Its a war zone, tidak ada hal yang benar benar ku anggap rumah"

Kakucho terdiam, membuat izana senantiasa bertersenyum jail. Segera ia letakan mug berisi minuman hangat itu kelantai dan berbalik untuk meloncat dan di tangkap dengan kokoh oleh kakucho untuk di gendong bak koala.

"Dan sekarang baru aku benar benar pulang, aku selalu pulang karena tempat ku pulang adalah di pelukan mu kakucho" jawab izana dengan redaman suara nya yang kini ia benam kan ke bahu kakucho, dan kalian tau? Bagaimana bisa kakucho melepaskan sosok luar biasa di gendongan nya ini.

Izana adalah mantan tiran yang kini menguasai tenggara, bagi orang lain ia adalah momok dan di dekapan kakucho ia tak lebih kekasih manja yang sangat sangat ia cintai.

"Ingin tidur... Kau membuat ku kehilangan waktu tidur" ujar izana cemberut

"Baik baik... Maaf kan aku, sekarang kau boleh tidur''

"Aku ingin menemui takemichi berdua saja nanti" kata nya lagi

"Untuk apa?"

"Sesuatu yang memang seharusnya ia ketahui" jawab nya

"Baik, aku akan atur anak itu menemui mu" ujar kakucho akhirnya, ia bersandar dan membenarkan posisi yang nyaman untuk izana tidur di atas dadanya. Dengan pelan mengelus puncak kepala itu sayang dan mencium nya dalam.

Izana hanyalah sosok kesepian yang selalu di abaikan, sendirian dan hanya bisa bertahan juga sendirian. Izana kuat namun juga mudah hancur. Teringat saat ia berpisah dengan kakucho karena masuki panti penjara anak dan remaja membuat nya terlihat bak seperti orang gila dan gelandangan. Titik dimana semuanya kembali ialah saat shin memberinya kuasa atas black dragon. Ia tak akan lupa moment itu hingga kapan pun dan saat shibuya berdarah, saat ia hampir meninggal dan kakucho adalah satu satunya orang yang tetap berada di samping nya.

N I E R V A N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang