#16. Ji-hoo, si anak malang

546 78 6
                                    

"Hufft" Sunoo menghela nafasnya, berjalan menyusuri jalanan yang mulai sepi.

Ia baru saja pulang. Ya, dia bekerja lagi. Namun, bukan di pabrik minuman biasanya, tapi di kedai makanan yang kebetulan memerlukan tambahan pegawai.

"Besok jadwal kemo, apa aku undur aja ya?" Tanya Sunoo pada dirinya sendiri.

Sunoo melamun sambil berjalan, entah apa yang dia pikirkan. Tiba-tiba terdengar suara berisik mengalihkan atensi Sunoo yang semulanya pada dunianya, kini kembali tersadar.

"Kucing?" Tebaknya asal.

Sunoo perlahan mendekat untuk mengecek, siapa atau apa yang membuat kebisingan tengah malam seperti ini.

Kalau setan langsung lari pake jurus Jake Hyung, batinnya memantapkan diri.

Matanya membulat kala mendapat seorang anak kecil tengah mengobrak-abrik tong sampah.

Anak kecil itu pun tak kalah terkejut melihat Sunoo, ia mengambil ancang-ancang untuk berlari. Namun, Sunoo dengan cepat memegang lengan anak kecil tersebut. Tidak terlalu kuat, tapi susah untuk di lepas.

"Eh, dek. Jangan takut, aku gak jahat." ucap Sunoo lembut sambil memegang tangan anak kecil tersebut.

"Jangan takut, aku gak jahat. Kamu sendirian?" Tanya Sunoo, dan anak kecil itu mengangguk ragu sebagai jawabannya.

"Namanya siapa?" Namun, bukannya berbicara anak itu menggerakkan tangannya membentuk sebuah bahasa isyarat.

"Nama aku Nam Ji-hoo" ucap anak itu dalam bahasa isyarat. Untung saja Sunoo sempat mempelajari bahasa isyarat, jadi dia tak kesusahan untuk berkomunikasi dengan Ji-hoo.

Sunoo mengangguk pertanda mengerti, tangannya bergerak memegang tangan dingin anak kecil itu. "Kamu kedinginan ya?" Anak itu menggeleng, namun, Sunoo tau itu bohong.

Sunoo melepaskan Hoodie yang ia kenakan, meninggalkan tubuhnya yang terbalut kaos tipis putih polos.

Sunoo memakaikan hoodienya ke Ji-hoo, "pakai ya, sekarang dingin." Sunoo mengusap Surai hitam kotor milik Ji-hoo.

"Orang tua kamu kemana?"

Ji-hoo menggeleng kecil, "aku gak tau, mereka ninggalin aku gitu aja. Aku juga gak tau mau kemana lagi,"

Sunoo mengangguk, sedikit tidak paham karena dia tidak terlalu lancar dalam berbahasa isyarat.

"Gimana ikut ke rumah aku dulu, terus besok pagi aku anter kamu ke panti asuhan." tawar Sunoo, Ji-hoo tampak berpikir sejenak. Lalu tangannya mulai bergerak.

"Apakah boleh?" Sunoo mengangguk tak lupa senyuman lembutnya. Ji-hoo pun ikut tersenyum. "ayo, keburu malem banget."

•••

"Ji-hoo, ayo makan sini." panggil Sunoo.

Ya, semalam Sunoo membawa Ji-hoo ke rumah. Dan sekarang, mereka akan sarapan sebelum mengantarkan Ji-hoo ke panti asuhan.

Ji-hoo datang sambil memakai sweater kebesaran Sunoo.

"Sini makan, terus ke panti." ucap Sunoo lembut.

Sunoo menyodorkan nasi goreng buatannya, Ji-hoo tampak malu-malu untuk menyantap nya. "makan aja Ji-hoo,"

Ji-hoo pun memakan nasi goreng itu lahap hingga mulutnya saja penuh. "haha, apakah itu enak Ji-hoo?" Ji-hoo pun mengangguk, lalu mengacungkan jempolnya sebagai respon.

goodbye noo (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang