#15. lupa arah

532 74 3
                                    

Di sebuah rumah dengan pekarangan luas nan indah, rumah berdesain elegan membuat siapa saja pasti ingin memiliki rumah ini.

Namun, tidak untuk seorang pemuda ini, bahkan jika boleh ia ingin menukar ini semua. Pemuda itu adalah Kim Heeseung.

"Aku pulang," ucapnya saat memasuki rumah itu.

Netranya berkeliling menelisik mencari orang yang ia pikirkan sedari tadi siang. Namun, nampaknya tidak ada siapa-siapa. Ahjumma juga sedang izin pulang untuk mengurus anaknya yang sakit.

Dia berjalan menaiki anak tangga untuk ke kamarnya.

"Ahhh"

Langkah Heeseung terhenti saat pendengarannya menangkap desahan itu. Heeseung pun buru-buru berbalik menjauh dari kamar yang selalu ia tempati.

kalau main jangan di kamar gue dong anjir, gue cape pengen tidur, batinnya kesal

Heeseung baru akan menuruni tangga, namun saat dirinya melewati sebuah kamar, sebuah panggilan memberhentikan langkahnya.

"Oppa," yang di panggil pun menengok, ternyata itu adiknya.

"Apa?" Tanyanya pada adiknya itu.

"Anterin gue ke mall yuk,"

"Ya udah, ayo," Heeseung hanya mengiyakan ajakan adiknya.

Dengan badan lelah dia menuruni tangga dengan adiknya di belakangnya. Persetan dengan suara Dajjal itu, ia sedang lelah, hanya ingin istirahat dengan tenang saja.

•••

"Hallo, noo," terdengar suara sambungan dari seberang.

"Hyung, Hyung sibuk nggak?"

"Nggak, ini baru mau jalan ke parkiran. Kenapa emangnya?" Tanya seberang balik.

"Bisa jemput Sunoo nggak? Sunoo... Lupa jalan pulangnya kemana,"

"..."

"Halo Hyung? Nggak bisa, ya? Yaudah, maaf ganggu."

"Noo... bentar gue jemput, Sherlock aja,"

"Eh, makasih Hyung,"

Tut

Sambungan di putus oleh seberang, Sunoo pun cepat-cepat mengirim keberadaannya sekarang.

Entah bagaimana, setelah dari toko serba ada tadi ia lupa kemana arah harus pulang. Semuanya tiba-tiba terasa asing, padahal ia sering ke sini.

"Hufft... besok aku harus cari kerja lain buat dapet uang," tangannya bergerak menyentuh Surai kehitaman yang rontok, itu karena efek dari kemoterapi yang ia lakukan.

Sunoo berjongkok menunggu orang yang akan menjemputnya sambil memainkan tanah yang ia pijak dengan tangan kosong.

Ting!

Sebuah notifikasi menyadarkannya, dengan segera ia mengecek dari siapa pesan itu.

"Loh.. Jungwon?"

Wowon

Sunoo
Besok ikutkan acara sumbangannya?

goodbye noo (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang