#25. trauma, satu bagian tentang Jake

391 32 0
                                    

Tok tok tok

"Jake, ayo makan." Ucap seorang wanita yang sempat mengetuk pintu tadi.

Namun, tak ada sahutan dari dalam. Wanita itu pun mengetuk pintunya berkali-kali, walau hasilnya masih sama.

Saat dirinya sudah pasrah, tangannya kembali terangkat untuk mengetuk terakhir kalinya. Dan betapa terkejutnya wanita itu, saat pintu itu terbuka menampilkan seseorang yang ia tunggu sedari tadi.

"Akhirnya. Ayo makan, lalu kita pergi ke psikiater." Ajak wanita itu sambil merangkul lengan Jake.

Namun, Jake dengan cepat melepas rangkulan itu, tidak keras, namun mampu membuat tangan itu terlepas.

"Aku nggak mau ke psikiater." Ucap Jake datar.

"Tapi, kamu harus. Agar cepat sembuh, nak," manik wanita itu seakan memohon, membuat Jake memalingkan mukanya agar tak melihat manik wanita tersebut.

"Aku nggak sakit."

"Memang benar, tapi ini untuk menyembuhkan traumamu, Jake."

"AKU BILANG, NGGAK MAU!" Bentak Jake, membuat wanita yang notabenenya adalah ibunya itu tersentak.

"Aku udah sembuh, cukup. Aku nggak akan datang ke tempat itu lagi." Setelah mengatakan itu, Jake langsung pergi membanting pintu kamarnya keras, lalu berjalan keluar rumah.

Sang ibu hanya terdiam, memandangi punggung anaknya yang perlahan mulai tak nampak terhalang pintu.

"Maaf, ibu hanya takut..."

•••

"Sha, mau kemana?" Tanya Jian.

"Ke toko bunga, terus main ke Sunoo." Jawab Metasha sambil mengeluarkan sepeda kesayangan nya.

Ya, sekarang mereka ada di parkiran sekolah. Waktu belajar sudah beres, jadi sekarang waktunya siswa untuk pulang ke rumah ataupun main ke tempat yang mereka mau.

Jian hanya menganggukkan kepalanya. "Mau ikut?" Tawar Metasha.

Sebenernya, Jian juga Jungwon sudah tahu bahwa Metasha rutin mengunjungi tempat peristirahatan Sunoo dua kali seminggu.

Jian hanya menggeleng. "Gue mau jagain Sunghoon oppa,"

"Ah, yaudah. Aku duluan ya, Jian."

"Iya, bye Sha,"

Setelahnya Metasha mengayuh sepeda itu, menjauh dari pekarangan sekolahnya. Menyusuri jalanan kota yang sangat ramai akan lalu lalang kendaraan bermotor, dan juga kendaraan umum, seperti bus, taksi dan lainnya.

Hingga akhirnya, rem sepeda itu di tarik membuat roda yang semulanya berputar, kini terhenti diam. Metasha memarkirkan sepedanya di depan toko bunga, ingatkah kalian akan toko ini? Toko yang menjadi salah satu tempat Sunoo bekerja paruh waktu.

Tringg
"Ahjumma..."

Bersamaan dengan bel pintu yang berbunyi, Metasha memanggil sang pemilik toko, seraya matanya berkeliling melihat bunga-bunga yang masih segar dan terpajang rapih di rak sudut toko.

"Metasha? Mau beli bunga seperti biasa?" Tanya ahjumma Choi yang baru saja datang.

Metasha mengangguk sebegai jawabannya. "Sebentar, ahjumma ambilkan,"

Selepas nya, ahjumma kembali ke belakang untuk mengambil bunga pesanan Metasha, sebuah bunga Daisy dan beberapa batang bunga Gardenia putih.

Tak berselang lama, ahjumma kembali dengan beberapa bunga di tangannya.

goodbye noo (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang