OPEN

3.3K 304 3
                                    

Suara piring berdenting mengisi ruang makan pagi ini, hanya ada sesekali candaan saat jennie dan jisoo mengusili chaeyoung.
Lisa hanya diam disana memperhatikan ketiga kakanya.

"Lisa" Panggil min hoo setelah menyelesaikan sarapannya. Lisa menatap ke arah min hoo setelah namanya dipanggil juga membuat yang lain menatap min hoo dan lisa bergantian.

"Nanti malam bersiaplah dengan kakamu, appa akan mengenalkanmu pada semua orang"

Uhukkk....

Lisa tersedak saat mendengar kalimat yang diucapkan min hoo.

"Aku sudah bilang bukan aku tidak mau"

"Ini harus, appa sudah memutuskan tidak ada penolakan yang akan appa terima. Jika berani kau kabur seperti dulu maka ketiga temanmu itu juga akan mendapat pelajarannya"

"Yaa!, urusanmu denganku jangan libatkan mereka"

"Jika begitu turuti perintah appa dan lakukan maka temanmu akan selamat" Min hoo berlalu pergi meninggalkan meja makan .

Lisa mengacak rambutnya frustasi, dia bingung harus melakukan apa. Disatu sisi dia tidak ingin dikenalkan sebagai park tapi disisi lain keselamatan teman-temannya terancam. Bukan tanpa alasan lisa menolak untuk dikenalkan ke publik, dia hanya kawatir masalah dimasa lalunya akan mengancam keselamatan seluruh keluarganya terutama mina.

Setelah pertengkaran mereka beberapa bulan lalu mina selalu mengucapkan satu kalimat yang terus membuat lisa kawatir maka sejak saat itu dia memilih menjauh dari keluarganya dan merubah sifatnya menjadi dingin, padahal dulu dia mempunyai hubungan yang sangat hangat dengan keluarga dan ketiga kakanya.

"Aku harus bagaimana" Gumam lisa dalam hati sembari mengusap wajahnya kasar.

"Lisa" Chaeyoung mengelus pundak lisa berharap lisa lebih tenang.

"Untuk kali ini turuti saja yah keinginan appa" Jisoo bangkit dan mendekati lisa mengelus tangannya.

Tak ada pilihan lain memang untuk lisa sekarang maka dari itu dia akan menerima keputusan min hoo dan memilih menguatkan fisiknya untuk melindungi keluarga dari ancaman orang jahat diluar sana.

"Heum baiklah" Lisa beranjak pergi untuk segera ke sekolah.
.
.

"hanbin-ah" Panggil lisa lirih.

"Wae?" Hanbin menatap lisa khawatir setelah melihat mata lisa yang memerah menahan air matanya.

"Aku harus apa" Ucap lisa pasrah.

"Maksudmu"

"Appa dia ingin mengenalkanku ke publik nanti malam, aku harus apa"

"Mwo. Kenapa mendadak sekali" Kini bobby yang bicara.

"Bagiaman jika kita kabur lagi seperti dulu" Ajak kyungsoo.

"Tidak bisa, kali ini appa tidak main-main kyungsoo-ah. Dia pasti sudah menyuruh orang untuk terus mengawasi kita" Lisa membenamkan wajahnya diantara kedua kakinya.

"Lalu kau akan menurutinya? " Tanya hanbin hati-hati.

"Ehmm mau tidak mau kan"

"Mina pasti dia tidak akan tinggal diam setelah dia tau nanti" Ucap bobby datar.

"Itu yang aku takutkan, kalian maukan membantuku melindungi mereka" Ucap lisa menatap ketiga sahabatnya bergantian.

"Tanpa kau minta pasti kami akan membantu lisa kami" Ketiganya menghambur ke arah lisa dan memeluknya.

"Gomawoo" Lisa tersenyum kearah ketiganya selepas pelukan itu.

"Kalau begitu kajja kita berangkat sekarang" Ajak hanbin yang langsung diangguki ketiganya.
.
.
.

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang