Menceritakan anak bungsu keluarga terpandang lalisa park, yang memilih menyembunyikan identitas aslinya sebagai salah satu putri pewaris Park Group. Menjadi pribadi yang dingin membuatnya sangat sulit untuk didekati tapi dibalik sikap dinginnya, dia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pukul 8 malam.
Berita tentang lisa berkelahi dengan seorang pria langsung tersebar, wajahnya terpampang diberbagai media. Bahkan berita itu membuat min hoo dan eun sang kembali ke korea dengan meninggalkan pekerjaannya di australia.
Mereka tak habis pikir dengan yang dilakukan lisa,
"Lisa" Teriak min hoo saat baru sampai dimansion membuat jisoo dan jennie terkejut.
"Appa kalian sudah sampai" Ucap jisoo.
"Dimana lisa!"
"Dia dikamar appa"
"Kalian panggil dan seret lisa kemari" Perintah min hoo pada dua anak buah disampingnya.
Tak lama lisa turun dengan wajah dinginnya.
Plakkk.....
Tubuh lisa terhuyung ke kanan saat min hoo menampar keras pipi kirinya, lisa bangkit dan kembali mendapat tamparan dipipi kanannya.
"Kau.. Apa kau puas sekarang hah. Apa appa pernah mengajarimu untuk berkelahi seperti itu" Bentak min hoo yang hanya mendapat tatapan dingin dari lisa.
"Sayang kontrol emosimu" Eun sang mendekat mengusap punggung min hoo.
"Dia sudah keterlaluan, biar aku beri pelajaran untuknya"
"Apa ini yang akan kau lakukan setelah appa memberimu kepercayaan untuk melakukan semua hal yang kau inginkan hah" Lisa masih diam dengan terus menatap min hoo.
Jisoo dan jennie hanya menatap takut sementara chaeyoung dia baru turun dari kamarnya setelah mendengar keributan dilantai bawah.
Lisa beranjak pergi ke sudut dekat ruang tv, dia mengambil sebuah tongkat basball dan kembali ke hadapan min hoo.
"Kau marah kan, lakukan dengan ini" Lisa memberikan tongkat itu pada tangan min hoo. Kini dia merentangkan tangan dan terus menatap min hoo.
"Kau bahkan belum tahu masalah sesungguhnya tapi kau sudah marah padaku "
"Ayo lakukan" Ucap lisa menatap tajam min hoo.
Min hoo mengencangkan kepalannya pada tongkat itu dan mendekat ke arah lisa.
"Akan appa lakukan untukmu"
"Hem lakukan"
"Appa jangan lakukan" Ucap jisoo berlari mendekat dan menahan lengan min hoo.
"Appa kita bisa bicarakan dengan cara yang baik" Jennie kini yang ikut berucap.
"Apa aku salah membela perempuan yang sudah di lecehkan dengan memberi pria itu pelajaran" Ucap lisa dengan nada dinginnya.
