Two

189 32 1
                                    

Bisa yuk vote sama viewnya imbangin :)

Jejak kalian berarti bangetttt di komennn

Yang mau dpt notif notif penting yukk follow dulu dong kan notifnya ada di wall wkwk

o==[]::::::::::::::::>

"Shuuttt woi garel! Bagi isi kek"

Panggil lisa menendang nendang kursi algarel dari belakang, seluruh siswa di pisahkan saat ulangan harian seperti ini. Garel memundurkan sedikit kursinya sembari terus mencari celah bu dewi saat lengah.

"Nomor?"

"1-50"

"Bisa gak goblok nya di filter dikit?" ketus algarel.

"Elo kalo ga ikhlas ga usah sok sok mau ngasih gue isi"

"Tobat lo"

"Mata lo buta?"

Sinis lisa membuat algarel menoleh sedikit dan melihat kalung gadis itu, selama menjadi ketua osis ia baru tahu jika wanita tengil dan pembuat onar ini ternyata tidak seagama dengan nya.

"Oh"

"buruan minta isi"

Algarel memutar bola matanya malas, ia akhirnya bangkit sambil membawa kertas ulangan nya dan mengumpulkan nya dengan cepat. Lisa mengumpat dirinya sendiri saat ia menyesal sudah mempercayai perkataan biadab ketua osis pengusik itu.

Utusan dajal

"Untuk siswa kami Algarel Deogafaron ketua osis harap temui saya di ruang guru sekarang"

"Sekali lagi untuk siswa kami Algarel Deogafaron ketua osis harap temui saya di ruangan guru saat ini juga, terimakasih"

panggilan dari ruang guru dengan speaker itu membuat sudut bibir algarel tertarik, dirinya menyeringai menatap lisa. Lisa menggenggam tangan nya geram, rasanya ingin sekali wanita itu melemparkan bola basket ke kepala pria itu, hingga algarel berhasil mendapat izin ia melirik ke arah lisa sebelum akhirnya keluar begitu saja.

Dasar curut bebek! Sok ganteng banget, bisa bisanya dia jadi panutan di sekolah ya walaupun gue akuin sih emang ganteng.

▄︻̷̿┻̿═━一

Pulang sekolah baru saja lisa hendak memanggil kembar untuk pulang, namun dengan kepanikan mereka dilah dan rieka datang menghalangi jalan nya di koridor membuat lisa menaikkan salah satu alisnya bertanya.

"Gawat lis gawatttt! Kembar berantem!!" panik dilah.

"Hah?! Kembar yang mana?"

"Dhevan sama daffa!" panik rieka.

Lisa menempiling kepalanya sendiri, rieka dan dilah berlari membuat lisa reflex mengikuti nya. Terlihat di tengah lapangan dengan baju basketnya mereka memperebutkan bola basket sambil terbaring baring, lantas mereka mendekat kearah kerumunan dan menerobos begitu saja.

"Heh! Heh! Udah udah lepas! Lo bedua ngapain sih!" sentak lisa menarik keduanya agar terlerai.

"Lepasin jamet! Bola gue, orang gue yang mau masukin ke ring!" ucap dhevan menarik narik nya terus.

𝐒𝐚𝐲 𝐋𝐚𝐥𝐢𝐬𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang