Sesulit itu kah ngimbangin vote sama viewnya? Come on readersss :)
Book nya ga berbayar, ga perlu beli serial atau novel dan klik vote juga ga ngeluarin dana :)
Salah satu cara dukung author itu vote dan komen, udah gitu aja ga butuh dana :)
Yodah deh lanjut xixixi
**********
"Lis?" kaget mereka semua.
"Gue panggil dokter dulu" ucap jerry di angguki mereka ia pun keluar.
"Tunggu, ga usah" cegat lisa membuat jerry yang memegang gagang pintu menoleh. "Gue gapapa" jerry pun kembali.
"Tante fifi sama om reyhan udah kalian hubungin?" tanya algarel mereka saling menatap satu sama lain. "Kenapa lo semua? Kok bungkam?"
Lisa terkekeh mendengar penuturan algarel. "Mau gue mati sekali pun mereka gak akan pernah mau dateng kesini" Algarel menaikkan salah satu alisnya. "Mereka ga akan pernah perduli, popularitas lebih penting dari pada gue haha lagi pula gue ga kenapa napa"
Lisa berangkat dan duduk dengan di bantu alex dan marsel, lisa tertegur dan terdiam saat dirinya melihat kondisi algarel. Tangan kanannya dan kaki kirinya terperban, ia pun menatap tubuhnya.
Jaket denim sudah tak ada, sisah baju lengan pendek hitam nya dengan sikut kirinya yang di lilit perban. Lisa menghela nafas lalu mengingat sedikit kejadian tadi sebelum akhirnya semua hanya terekam gelap.
"Lo kenapa nolongin gue?" tanya lisa.
Algarel menggeleng cepat. "Siapa yang nolongin lo? Jangan geer"
"Lo pikir gue bego?"
"Emang"
Mereka semua menahan tertawanya saat mendengar penuturan gila dari algarel, pria ini persis seperti billa yang memiliki mulut tajam namun bedanya billa irit algarel tidak.
Dengan tatapan maut lisa pada sahabat sahabatnya membuat mereka menoleh satu sama lain, mereka sepakat untuk keluar dari ruangan itu meninggalkan lisa dengan algarel.
"Gara gara lo gue jadi merasa berhutang budi" kesal lisa.
"Kalo lo merasa ya lo harus bales"
Lisa mengumpat dirinya sendiri, kenapa dia harus berbicara seperti itu di hadapan pria bermulut pedas seperti algarel.
"Gue ga nyuruh lo nolongin gue, ya salah lo lah" tolak lisa hingga ia membenarkan posisi duduk nya. "Lo-- tadi kenapa?"
Algarel terdiam, bingung harus menjawab apa. "Nggak kepala gue gatel"
"Hah?! Elu hampir bikin kita celaka cuma gara gara kepala lo gatel? Yaampun tuhannn, pake peditox kek heran gue"
"Lo pikir gue kutuan? Yang ada elo yang kutuan, rambut lo aja kayak ga di sisir"
"Dihhh enak aja lo! Gue males nyisirnya ribet, elu yang kutuan"
"Lo"
"Enak aja, lo gatau shampo gue tuh dari paris conditioner gue dari dubai vitamin rambut gue dari yunani ga usah ngadi ngadi lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐚𝐲 𝐋𝐚𝐥𝐢𝐬𝐚
Teen Fiction𝗟𝗼𝗸𝗮𝗹 𝗘𝗱𝗶𝘁𝗶𝗼𝗻 > 𝗡𝗼𝘁 𝗜𝗱𝗼𝗹 𝗦𝗵𝗶𝗽 singkat saja seorang Lalisa Zaylendra Norva yang tak mau menjadi seorang model. Tak ada yang lebih menarik dari Basket,Cooking mama dan Balap liar di dunia ini baginya. "Lo Ngapain Ngintilin gue m...