Prolog

2.1K 101 2
                                    

Susana di ruang rapat itu sangat tenang. New sedang memeriksa laporan bulanan tentang peningkatan perusahaan. Sudah beberapa menit yang lalu dia mulai membaca laporan bulanan itu, sampai.

"Jadi, ada hal lain yang ingin disampaikan?" Tanya New pada anggota rapat.

Rapat kali ini dihadiri oleh semua Kabag dari bagian masing-masing. Mulai dari Kabag Kepegawaian, Humas, sarana Prasarana dan berbagai Kabag lainnya.

Kabag Kepegawaian mengangkat tangan. Kemudian mulai berbicara saat New mengijinkan nya.

Setelahnya tanya jawab antara New dan beberapa Kabag pun berlangsung. Tay Sekretaris New memerhatikan rapat sembari mencatat bagian-bagian penting dalam rapat.

"Apa jadwal saya setelah ini?" Tanya New pada Tay dalam perjalanan dari ruang rapat, Ke ruangannya.

"Setelah ini anda ada meeting dengan klien kita untuk tanda tangan kontrak kerja sama. Pak" Jawab Tay

"Batalkan"

"Tapi....ini sangat penting pak"

"Batalkan. Saya ada urusan mendesak, untuk urusan lainnya tolong kamu handle"
Ucap New sebelum akhirnya dia masuk ke lift khusus untuk CEO itu.

Tay tentu saja sudah terbiasa dengan sikap atasannya itu. Sudah terlalu sering dia menghandle kerjaan yang menumpuk dari Bosnya. Bahkan kadang dia tidak memiliki waktu untuk makan karna kerjaan yang begitu banyak.

Seperti nya suatu hari nanti akan ada berita yang menyatakan. "Seorang pemuda berinisial T meninggal karna kecapean akibat terlalu banyak bekerja" Batin Tay sembari memeriksa beberapa dokumen penting milik perusahaan.

Sudah 3 Tahun dia bekerja di perusahaan Techaapaikhun Company. Sifat atasan atau CEO dari perusahaan tersebut selalu saja menghilangkan pada tanggal dan bulan yang sama 22 Agustus. Seakan-akan hari tersebut adalah hari sial menurut atasannya.

Untuk hari biasanya, Tay selalu saja mengikuti New kemampuan dia pergi, bahkan Tay juga diberikan Apartemen yang sangat dekat dengan apartemen milik new. Karna pagi-pagi Tay sudah harus stay di apartemen New.

 Karna pagi-pagi Tay sudah harus stay di apartemen New

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"New. Lo belum lupain dia juga? Mau sampai kapan sih? Move on kenapa" Gun menghibur Sahabat nya.

Mereka sekarang ini berada di Ruang VIP restoran terkenal di Bangkok.

"4 Tahun. Selama itu gue coba Move on, tapi kenangan kami terlalu banyak buat dilupakan Gun" Ucap New. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Mencoba menutupi air mata yang entah sejak kapan sudah keluar dengan sangat deras nya.

Gun menepuk pundak New menenangkan nya. Dia tau kalau sahabat nya ini sedang terpuruk. 4 Tahun bukan waktu yang panjang. Jika dibandingkan dengan 8 Tahun masa bersama, itu hanya setengah nya saja.

"Bulan yang sama dan hari yang sama. Gue harus lepasin dia buat orang lain, bahkan dia gak ragu sedikitpun buat ninggalin gue" Lanjut New. Dia masih tidak bisa menahan Air matanya.

"Gue tau. Dan gue sebagai sahabat Lo, bakal bantuin Lo buat pelan-pelan lupain dia ya? Meskipun udah 4 Tahun. Tapi ini masih belum terlambat New. Kamu masih punya kesempatan buat lupain dia seumur hidup Lo"

Setelahnya New mengenderkan kepalaku ke pundak Gun dan menangis sejadi-jadinya. Hatinya tetap sakit bahkan walaupun sudah 4 Tahun lamanya.

Help meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang