15. Konsistensi

677 114 5
                                    

24Nov2021;Wednesday
Give me ur vote, please!

.

.

.

.

.
_________________________________

Biasan terik mentari menembus pahatan kaca di dinding cafetaria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Biasan terik mentari menembus pahatan kaca di dinding cafetaria. Musim panas masih berlanjut, meski sebenarnya beberapa minggu lagi akan menemui ujung cerahnya. Dua pemuda yang baru saja mengambil satu sajian makan siang, kini fokus menikmati santapan masing-masing.

Pandangan Taeyong terasa heran. Jaehyun mengambil beberapa menu lauk, tapi yang di santap cuma nasi putih tanpa daging ataupun sayur yang di ambilnya. Apa itu cuma untuk hiasan?

Ini sudah hari ketiga ia seperti itu. Taeyong pun mulai berasumsi, kalau Lisa lah yang menjadi alasannya bersikap seperti itu.

"Tidak berminat cerita?" Celetuk Taeyong.

Memang akhir-akhir ini Jaehyun agak berubah jadi lebih pendiam. Padahal yang sebelumnya sudah sangat pendiam. Lelaki itu mengoceh kalau ada sesuatu yang penting menurutnya untuk di bahas. Misalnya; tugas kuliah, motor dan tentu yang paling sering Lisa.

Tapi anehnya, sudah beberapa hari terakhir Jaehyun tidak pernah membahas apapun selain tugas kuliah.

Jaehyun menggeleng. "Bercerita denganmu itu sama saja dengan bunuh diri."

Ya, tidak di pungkiri kalau Taeyong memang sangat cerewet dan kritis. Apalagi soal seseorang yang di sukainya, yang notabene istri pria lain. Mungkin karena terlalu seringnya Taeyong menceramahi lelaki itu, sampai-sampai Jaehyun tidak berminat lagi berbagi cerita apapun.

"Aku begitu juga demi kebaikanmu Jae!"

Mendengar itu, Jaehyun lantas memasang wajah jijik yang mendadak ingin muntah. "Kau tidak perlu sok manis, tidak cocok dengan wajah brengsekmu."

"Brengsek apanya? Aku ini pria baik-baik. Kau ini bicara apa sih?"

Melihat ketengilan wajah Taeyong, tak ayal membuat Jaehyun terkekeh kuat. "Pria baik mana yang setiap balapan menggonta-ganti wanitanya? Pria baik, huh?!"

Jaehyun pun tiba-tiba bernafsu untuk menelan satu potong daging sapi dari sajian makan siangnya.

"Setidaknya kan, aku tidak pernah meniduri istri orang lain."

Hughh-Uhugh—hugggh.

"Yak! Aisshhhhh! Kau ini!! Makan begitu saja bisa tersedak!" Taeyong menggerutu kesal sambil membersihkan makanan yang baru saja meruah dari mulut Jaehyun.

Awalnya Taeyong tak merasa aneh dan hanya misuh-misuh tidak jelas. Sampai beberapa detik setelahnya, ia mendadak mematung. Seolah sadar kalau ada sesuatu yang janggal dari tingkah Jaehyun.

NOT TO BE ALONE  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang