36. Firasat

483 87 2
                                    

26Dec2021;Sunday

.

.

.

.

.

_______________________________

_______________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lisa.."

"Lisa... Akhhh!"

"Aku benar-benar minta tolong Lisa!"

"Akh—a-aku tidak kuat lagi, ini benar-benar sakit—hiks—tolong aku..."

"Kenapa kau—ARRRGGGHHH!!!!"

CTAK!

Cahaya silau.

Mata bulat itu kembali menyipit. Temaram lampu kamar membuat matanya sedikit perih. Siapa juga yang menyalakan itu di tengah-tengah pertemuannya dengan Eunha?

"Sayang?"

Bola matanya refleks bergerak ke arah lelaki yang terbaring di sebelah tubuhnya. "Kau mimpi buruk?"

Mimpi?

Jadi suara rintihan itu cuma mimpi?

"Kau berkeringat sayang." Kalimat itu terucap bersamaan dengan gerakan tangan Jaehyun yang mengusap lembut keringat di dahinya. "Sedari tadi kau memekik tertahan. Apa ada yang mengejarmu?"

Lisa menggeleng, sebelum akhirnya melompat dari tempat tidur menuju toilet di sisi ruang kamarnya.

Darah itu terasa nyata!

Ia jelas-jelas melihat tubuh Eunha yang merayap lemah ingin mendekatinya. Menangis seolah seseorang baru saja menghancurkan tubuh cantik itu habis-habisan.

Ah! Orang berhati keras sekalipun pasti meringis melihat keadaan wanita itu di mimpinya.

Satu basuhan terguyur ke wajah cantik Lisa.

Ayo cepatlah tenang, Lalisa!

Berungkali ia merapalkan mantra itu untuk meredam gemuruh takut di dadanya. Tapi itu tak berguna sama sekali. Wajah Eunha yang menangis itu masih setia menemuinya di kepala. Mungkin menjadikan salah satu sel otak Lisa sebagai tempat tinggal.

NOT TO BE ALONE  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang