40. Nama keluarga

616 111 8
                                    

05Jan2022;wednesday

.

.

.

.

.

______________________________

Suara gemuruh air memenuhi seluruh liang pendengaran Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara gemuruh air memenuhi seluruh liang pendengaran Jaehyun. Pemuda itu tengah mematung sendiri di pinggiran jembatan Banpo. Tempat di mana air-air menunjukkan warna tercantik mereka. Dan juga tempatnya pertama kali membuat permohonan tentang seseorang yang ia suka.

Lalisa.

Sekitar 5 tahun yang lalu ia membawanya ke sini. Mengajaknya berkencan dengan dalih jalan-jalan. Entahlah, ia hanya malu untuk berterus terang waktu itu.

.

.

"Kau tidak ku maafkan kalau begitu."

Iris mata Lisa langsung kembali fokus menatap lelaki tampan di sebelahnya. "Kenapa?"

Jaehyun tak menatapnya kembali, ia sendiri tengah sibuk memandang hamparan air sungai di hadapannya. "Tidak mau saja, kecuali."

"Kecuali apa?" Tanya Lisa tak sabaran.

Kini lesung pipi itu kembali terbentuk. Jaehyun pun beralih menoleh, menatap wajah cantik Lisa. "Kecuali kau mau berkencan denganku satu hari."

"Permintaanmu aneh."

"Hahahahahaha. Aneh bagaimana?"

"Aku kan sudah bersuami, Jaehyun!"

"Mana suamimu?"

Dahi wanita itu mengernyit. "Ya, suamiku sedang bertugas."

"Dimana?"

"Di pesawat dong Jaehyun! Kau ini kenapa sih?"

"Tidak di sini kan?"

"Y—Ya tidak sih."

Bahu lelaki itu tampak terangkat ringan. "Ya sudah, lalu apa masalahnya? Lagi pula aku hanya meminta kencan satu hari."

"Ah ya ampun!"

Melihat wajah kesal itu, Jaehyun malah semakin tertawa senang. "Kenapa wanita kalau marah, kadar kecantikannya semakin bertambah banyak ya?"

"Jung Jaehyun! Berhentilah mengeluarkan kalimat-kalimat cheesy."

"Kenapa?"

Lisa memutar bola matanya malas. "Kau bisa membuat ku jatuh cinta nanti!"

NOT TO BE ALONE  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang