28. Gift

538 96 3
                                    

16Dec2021;Thursday
Please give me ur vote!

.

.

.

.

.

______________________________

______________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tak.. Tak.. Tak..

Entah memang di sengaja atau tidak, tapi suara tatakan yang beradu dengan pisau itu cukup memekakkan telinga. Jemari lentik itu dengan terampil tengah mencincang daging sapi. Dengan wajah bersungut-sungut dan bibir yang menggerutu, mengutuk kekasihnya yang mendadak hilang setelah percekcokan yang mereka lakukan tadi pagi.

Ya, Jaehyun menghilang. Semenjak kejadian Lisa yang memaki dan mengusirnya secara paksa dari kamar tidur mereka.

Suruh siapa juga menyebalkan?

"Mau masak apa?" Tanya Eunha, yang baru saja datang entah dari mana.

Lisa hanya melirik sekilas, tanpa berniat menyahuti pertanyaan gadis itu. Hal itu membuat Eunha sedikit malu karena sudah bersikap sok akrab.

"Maaf kalau aku mengganggumu." Eunha hendak berbalik, tapi niatnya urung, setelah melihat Lisa yang tiba-tiba menahan pergelangan tangannya.

Tatapan mata Lisa terlihat datar, seakan tidak suka. Atau memang benar tidak suka. Ia kemudian melepaskan pergelangan tangan Eunha, lalu beralih meloloskan celemek yang menggantung di lehernya. "Aku ingin bicara."

"Bicara apa?" Tanya Eunha, kali ini dengan tatapannya yang terasa bingung.

Seperti mesin pemindai, Lisa memandang Eunha dari ujung kaki hingga ujung kepala. Mengakui kalau wanita itu sempurna. Berwajah mungil, dengan tubuh yang terlihat padat berisi. Apalagi dengan bagian-bagian tertentu yang terlihat lebih menonjol di bandingkan dengan miliknya sendiri.

Sial!

Tiba-tiba saja rasa percaya dirinya hilang.

Lisa membuang wajah sesaat, sebelum kembali menatap wanita mungil di hadapannya. "Di umur berapa kalian berkencan?"

"Emm. Sepertinya 19 tahun."

"Siapa yang menyatakan cinta lebih dulu?"

"Jaehyun."

Nyeri, tentu saja!

Lagian aneh-aneh juga pikirannya, yang mendadak penasaran dengan kisah cinta mereka. Mengesampingkan itu, Lisa pun menarik nafas sesaat, sebelum melanjutkan pertanyaannya lebih jauh.

NOT TO BE ALONE  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang