16. Risk

668 117 2
                                    

Double up!
Please give me ur vote!

.

.

.

.

.

_________________________________

"Ku bilang tidak, ya tidak Lisa!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ku bilang tidak, ya tidak Lisa!"

Satu helaan nafas pun menguar, Lisa tertunduk lesu. "Kau itu menyebalkan! Sangat menyebalkan malah!"

Suara itu terdengar sumbang. Pertanda sang pembicara baru saja meneteskan air matanya.

"L-Lisa? Kau menangis?" Tanya Jisoo, setelah melihat temannya mendadak menutup wajah dengan punggung yang bergetar. Seketika rasa bersalahnya pun muncul.

"Kau-hiks. Kau bisa bicara seperti itu karena kau tidak tau bagaimana rasanya menjadi aku, Hiks-hiks. Apa kau bahkan pernah berpisah dengan kekasihmu lebih dari satu minggu?"

Bibir Jisoo terkatub. Ucapan Lisa benar. Ia dan kekasihnya tinggal satu atap. Mereka bertemu setiap hari, bahkan kalaupun terpaksa, mereka hanya tidak bertemu paling lama satu minggu. Itu juga saat tahun baru.

Sementara Lisa?

Wanita itu bahkan hanya bisa menemui suaminya satu minggu dalam sebulan. Itu pun tidak tentu. Terkadang Hanbin bisa tidak pulang dalam dua bulan.

"Apa kau tau rasanya kesepian? Eoh?" Suara Lisa semakin sumbang. "Kau bahkan belum tau rasanya di sindir mertuamu karena belum memiliki bayi. Hiks-hiks. Kau, kau juga tidak tau rasanya menjadi orang bodoh di depan keluarga suamimu. Hiks. Kau hanya bisa berkomentar tanpa bertanya apa aku baik-baik saja? Apa keadaan psikis ku normal! Kau hanya terus menyalahkanku. Kau-hiks, kau sama kejamnya dengan Rose."

"L-Lisa, maaf. Aku tidak bermaksud seperti itu. Aku cuma-"

"Sudahlah!" Lisa menghapus kasar air matanya, ia lantas menoleh ke arah Bibi Yu yang masih berdiri di pintu kamarnya. "Bibi, suruh saja Jaehyun pulang! Katakan kalau aku-"

"Tidak-tidak. Biarkan aku menemuinya sebentar. Setelah itu baru kau boleh menemuinya." Ujar Jisoo, menyela.

Lisa pun langsung menatap Jisoo bingung. "Untuk apa?"

"Ada yang ingin ku tanyakan."

"Tentang?"

Jisoo mendadak jengah. "Kau tidak perlu tau. Sekarang kau mau tidak menemuinya? Kalau tidak biar aku panggil saja Hanbin dan mengatakan kalau-"

NOT TO BE ALONE  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang