18 | Lies

46 13 5
                                    

Ini masih jam sepuluh pagi di hari Minggu yang cerah berawan tapi suasana Yuqi udah gak karu-karuan.

Menunggu jam tiga sore kayanya lama banget. Tapi Yuqi jadi penasaran deh, apa sih yang ngebuat Lucas milih buat ketemuan di lapangan basket tua itu. Iya, Lucas emang ngajak dia kesana. 

Mau cerita aja sampe delay 24 jam gini. Dan yang paling gak wajar nya itu Yuqi jadi cemas. Ini kaya mau ditembak aja, hahaha lucu banget pikir Yuqi.

Tiba-tiba aja bunda masuk kamarnya setelah tadi tiga kali ketuk pintu yang ngebuat Yuqi terperanjat.

"Katanya mau pergi," ujarnya setelah melihat putri satu-satunya itu masih aja rebahan di kasur masih pakai piama semalam alias Yuqi belum mandi.

Yuqi tersenyum sebentar, dia emang cerita kalo hari ini mau pergi keluar, soalnya bunda kadang pergi dadakan buat urus kerjaan, jadinya Yuqi mau pamit aja siapa tahu nanti nyariin kalo pulang Yuqi gak ada.

"Nanti sore bun"

"Sama siapa? Yena? Yeri? Shuhua? Mina?"

Diabsen semua dong temen deketnya, ketahuan banget Yuqi temennya itu-itu aja.

"Iya," jawab Yuqi singkat. Bohong dikit gak papa lah. Bisa nambah masalah aja kalo bilang mau pergi sama Lucas. Bukannya gimana-gimana sih, cuma takut aja bunda mikir aneh-aneh.

Yuqi inget dulu pernah curhat tentang cowok yang dia suka waktu masuk SMA sama bunda. Kaya naluri ibu pada umumnya aja gitu, kayanya bunda tahu kalo Lucas itu orang yang dia maksud makanya kan sempet heboh waktu Lucas nganterin Yuqi pulang waktu itu.

"Qi"

"Hmmmmm"

Yuqi balesnya gitu doang, gak tahu aja bunda udah natap dia pakai aura keibu-ibuan mau kasih nasihat kaya di film-film.

"Waktu itu kamu ketemu ayah?"

Yuqi langsung noleh waktu bunda tanya kaya gitu.

"Waktu itu kamu sempet ketemu ayah?"

Yuqi jujur kaget mendengarnya, dia memang gak pernah cerita tentang kejadian di hari itu sama bunda.

"Cuma papasan aja bun,"  jawab Yuqi, dia sebenarnya gak mau bahas ini karena setiap cerita tentang ayahnya, bunda selalu minta maaf sama Yuqi.

"Kamu udah ingat wajah ayah?"

Yuqi lalu menggeleng. Sudah bertahun-tahun memang dia lupa wajah ayahnya karena ia pernah mengalami kecelakaan dan mengidap propagnasia minor.

Yuqi mengidap sindrom langka itu sejak awal masuk kelas tiga SMP. Disitulah awal dia gak bisa mengenali wajah-wajah orang terdekatnya. Untunglah saat semester pertengahan di kelas 1 SMA bak mendapat keajaiban Yuqi dinyatakan sembuh dari penyakit itu walaupun sebenarnya harapan untuk sembuh sangatlah kecil di kasus-kasus sebelumnya, hal itu mungkin terjadi karena Yuqi bukan mengidapnya sedari lahir.

Dari situlah awal mula Yuqi gak bisa ingat terlalu jelas wajah orang-orang yang ia temui saat kurun waktu ia mengidap propagnasia. Hyunsuk contohnya, terus yang sampai sekarang masih jadi misteri baginya. Wajah lelaki yang ia akui sebagai first love nya. Dia beneran gak ingat wajahnya sampai sekarang, tapi seratus persen dia ingat perawakan lelaki itu. Makanya dia selalu mencari sosok itu lewat Lucas yang menurutnya hampir mirip banget sama doi.

Fluktuasi GlukosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang