4 | Lucas'e Fighting

53 16 0
                                    

Hari ini ada latihan sparring buat anak eskul basket. Latihan buat ngadepin turnamen yang masih dua mingguan lagi sebenarnya.

Lucas baru aja sampai di lapangan indoor yang sudah penuh sesak sama anak-anak sekolahnya. Sebenarnya bukan turnamen sungguhan, tapi entah kenapa guru-guru justru memberikan kebebasan selama dua jam kedepan buat ikut memeriahkan latihan kali ini.

"Lo ngapain disitu?"

Yuqi noleh. Iya yang dipanggil Lucas barusan itu Yuqi.

Saat Lucas masuk tadi perhatiannya langsung tertuju pada Yuqi yang ada di gerombolan anak-anak cheers. Yuqi bukan anggota cheers kok. Makanya itu Lucas bingung melihat tubuh mungil Yuqi ada disana. Jelas kontras banget karena anak-anak eskul cheers rata-rata tinggi.

"Gak papa," Yuqi nyengir kaya habis kepergok.

"Nih buat lo, biar semangat," Yuqi berujar sambil memberikan minuman dingin untuk Lucas.

Tumben banget. Bukan tumben lagi sih, soalnya ini baru pertama kalinya si Yuqi care sama Lucas.

"Mau nyogok gue yah lo!" Tuduh Lucas.

Sekali lagi Yuqi nyengir lalu buru-buru kabur ke tribun untuk bergabung ke teman-temannya.

Asli ini mah si Yuqi nyogok. Lucas tahu banget. Kemarin dia nolak permintaannya Yuqi. Tapi Yuqi nya maksa dia terus.

Gila aja, masa si Lucas disuruh nyari cinta monyetnya Yuqi waktu SMP. Lucas aja gak kenal kok.

Suara pak Janghoonn terdengar. Guru olahraga sekaligus pelatih eskul basket itu ternyata memanggil pemain inti untuk berkumpul. Mau gak mau Lucas harus segera beranjak kesana.

////

Pertandingan udah berlanjut ke babak selanjutnya, skor nya masih unggul sekolah sebelah dan hal itu buat para pemain dan penonton jadi cemas. Kalo mereka bisa unggul di babak kedua ini seenggaknya nanti bisa seri. Dan pasti bakal lanjut ke babak ketiga.

Walaupun cuma latihan pertandingan ini bisa jadi tolak ukur buat turnamen nanti.
Jadinya mereka gak mau main-main.

Ditengah keadaan genting itu. Jeno salah satu pemain inti sekolah mereka cedera karena jatuh tadi.

Lucas jadi gamang sendiri melihat teman timnya harus keluar lapangan. Dia harus berpikir cepat biar bisa ngimbangin tim lawan. Kalo kaya gini terus yang ada mereka kalah.

Melihat waktu yang terus berjalan membuat Lucas jadi pesimis. Peluit berbunyi. Ada waktu break sebentar. Mereka menepi ke pinggir lapangan.

Saat itulah yel-yel dari anak cheers mulai terdengar. Sebenarnya Lucas gak terlalu tertarik banget sama anak-anak cheers, sekalipun mantan pacarnya waktu kelas satu ada di kelompok pemandu sorak itu. Nyatanya yang membuat dia gagal fokus itu tulisan gede yang dibentangkan anak-anak cheers.

Lucas Dhiren Renggala Fighting

Tulisan sederhana yang ditulis di kertas karton itu nyatanya membuat perasaan Lucas campur aduk.

"Lucas'e Fighting"

Lalu tiba-tiba suara teriakan menggema dari salah satu bangku tribun.

Suaranya Yuqi.

Si Lucas cuma bisa senyum. Segitunya banget itu anak mau ngebujuk Lucas biar bantuin dia.

Fluktuasi GlukosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang