15 | Praduga

48 12 9
                                    

"Yuqi bangun"

"Yuqi!"

"YUQI!!!"

"Aaaaaaa"

Yuqi merasakan pantatnya panas karena tepukan yang cukup keras.

Saat dia membuka matanya, sang bunda udah berkacak pinggang menatapnya kesal.

"Cepet bangun, gak mau sekolah kamu?"

Yuqi yang masih setengah sadar terduduk di kasurnya. Menatap sekelilingnya lalu berhenti menatap bundanya.

Gak sadar dia menghela nafasnya lega. Agak bersyukur juga karena itu gak kenyataan, masa dia tadi mimpi dia nyium Lucas. Gak tahu, tapi kaya nyata banget rasanya.

Baru kali ini dia bersyukur dibangunin bundanya, biasanya dia bakal kesel setengah mampus kalo dibangunin paksa kaya tadi. Tapi berkat bundanya dia bisa terbebas dari mimpi sialan itu.

Pokoknya gak bisa dibayangin lagi. Walaupun cuma mimpi, rasanya malu banget kalo adegan ciuman itu berkelebat di benaknya.

"Udah? Mau duduk terus? Cepetan mandi!"

Rentetan kata dari bunda membuat Yuqi kembali tersadar.

"Iya," jawab Yuqi sebal, walaupun begitu dia masih belum beranjak dari ranjangnya bahkan masih stay dengan posisi duduk saat bundanya keluar dari kamar.

Setelah menghela nafas panjang dia akhirnya mulai tenang. Gak tahu deh, rasanya Yuqi takut banget. Padahal cuma mimpi, tapi gemetar nya sampai dunia nyata.

Gak lama setelahnya, Yuqi meraih ponselnya. Masih jam setengah enam pagi ternyata.

Makin kacau aja hati Yuqi waktu lihat notifikasi pesan dari Lucas yang dikirim jam satu malam tadi.

Hah? Ngapain dah dia chat Yuqi malem-malem begitu.

Sorry, kunci rumah lo gue taruh di bawah pot bunga, habisnya semalem lo dibangunin susah banget sih

Kok isi chat nya Lucas kaya gitu sih? Emangnya semalem dia ngapain sama Lucas.

Yuqi overthingking lagi. Gak sadar dia menyentuh bibirnya sendiri. Mengingat-ingat lagi kejadian semalem. Ciuman itu terasa nyata bagi Yuqi, bahkan sekarang Yuqi ingat bagaimana rasanya saat bibir mereka bertemu.

Ok stop. Yuqi rasa dia sudah gila. Gak mungkin. Itu gak nyata. Itu cuma mimpi.

"Gak Mungkiiiiiin"

Yuqi teriak kenceng banget. Sampai-sampai bunda dateng lagi pasang muka senewen.

"Belum mandi juga?"

"Bunda, Yuqi kayanya gak enak badan, hari ini izin aja yah"

"Mana ada orang sakit bisa teriak kenceng gitu," telak bunda.

Yuqi manyun. Lagian bego sih, bohong kok gak realistis gitu. Tapi yah tetep aja, Yuqi gak mau ke sekolah entah apapun alasannya. Malu woy kalo ketemu Lucas. Mana mereka duduk sebangku, kalo tau-tau Lucas nanya

Kemarin lo ngapain nyipok gue?

Yuqi harus jawab apa. Sumpah, Yuqi kan gak sadar tadi malem. Sialan, kalo aja gak kebanyakan minum Yuqi gak sampai teler dan jadi gila kaya gitu.

"Lagian kamu? Semalem habis main kemana? Kenapa belum ganti baju gitu?"

Yuqi menggigit bibir bawahnya. Duh, ini dia ketahuan gak yah kalo habis dugem?

"Main sama Yeri doang," jawab Yuqi setelah berpikir lama.

"Bunda pulang jam berapa?" Yuqi mengalihkan topik. Gak mau lah sampai bunda tanya detail tentang yang kemarin.

Fluktuasi GlukosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang