Pukul 4 sore Yuqi rasa saat itu saat ia mendapat telepon dari Mark, jantungnya berdegup kencang saat itu, bahkan sampai saat ini saat ia berdiri disamping Mina, badannya juga masih bergetar.
Rasanya baru kemarin dia bertemu dengan mamahnya Lucas di rumah sakit bersama Agatha dan semalam Lucas di telepon juga bilang mamahnya sudah sadar saat ia kembali ke rumah sakit, tapi di telepon beberapa saat yang lalu Mark bilang mamahnya Lucas dinyatakan meninggal pukul satu siang tadi di rumah sakit.
Kini ia berada di kediaman sahabatnya itu. Ada beberapa teman kelasnya juga yang datang.
Yeri, Shuhua dan Yena juga ada disini. Mina sedari Yuqi datang kesini langsung merangkul sahabatnya itu.
"Gue tahu lo pengin banget nyamperin Lucas sekarang, tapi anaknya kayaknya gak lagi baik-baik aja," ucap Mina, seolah tahu sedari tadi Yuqi terus melihat Lucas di depan sana yang tengah di rangkul oleh seorang laki-laki dan Yuqi gak kenal itu siapa, di sampinya juga ada Mark yang setia memegang pundaknya Lucas.
Melihat Yuqi yang kembali menangis membuat Mina langsung memeluk cewek itu erat
////
"Makasih yah Qi udah mau dateng dan bantuin tadi, Lucas kayaknya belum tahu lo dateng, anaknya masih shock banget kayaknya"
Yuqi menoleh ke sumber suara. Itu Mark ternyata, dia menghampiri Yuqi sambil membawa pesanan minuman mereka.
Ini memang sudah malam. Jam 8 malam lebih tepatnya. Mark sengaja mengajak Yuqi ke kafe dekat rumah Lucas setelah tadi pemakaman selesai. Mungkin habis ini Mark juga akan mengantar Yuqi pulang, Mina juga memintanya seperti itu. Sedangkan Mina sendiri satu jam lalu pamit duluan karena ada urusan mendesak jadilah dia menitipkan Yuqi sama Mark.
"Lucas baik-baik aja kan Mark?" tanya Yuqi setelah menerima cangkir teh dari Mark.
Mark tersenyum sebentar lalu mengangkat bahunya seolah memberi jawaban tidak tahu.
"Kondisi dia baik-baik aja, lo gak usah khawatir, gue sama temen-temen gue bakal nemenin dia terus kok sampai dia baik-baik aja," jawab Mark.
"Yang gue gak tahu kondisi hati dia sekarang, udah lama banget gue gak lihat Lucas nangis kaya hari ini, mungkin hampir tiga tahun yang lalu dia juga ngalamin hal yang sama," lanjut Mark.
Yuqi menoleh kaget.
"Maksudnya?"
Mark terdiam sebentar sebelum menghembuskan nafas cukup panjang.
"Dia juga sama kacaunya waktu kehilangan Arthur tiga tahun yang lalu," jawab Mark.
"Arthur? Dia udah gak ada?" Tanya Yuqi dengan nada terkejut. Seketika tak hanya tubuhnya saja yang memberikan reaksi kaget, tapi jiwanya seolah kosong saat ini.
Entah kenapa dada-nya sesak mendengar penuturan Mark, seolah apa yang selama ini mengganjal di benak Yuqi akhirnya terjawab.
Kejanggalan tentang dia yang tidak pernah melihat anak lelaki itu lagi sejak hari itu. Anak lak-laki itu ternyata sudah pergi sangat jauh, mendengar fakta ini benar-benar menghantam hati Yuqi telak. Gak sadar Yuqi sekarang lagi nahan tangis yang entah kenapa tiba-tiba menyeruak dan membuatnya sangat emosional.
Kemarin bukannya Lucas bilang mau ngajak Yuqi bertemu Arthur? Sebenarnya apa yang sedang dipikirkan sahabatnya itu? Pada kenyataannya sosok Arthur ternyata sudah pergi sangat jauh, lalu Lucas mau membawanya kemana?
"Lo tau dia dari siapa? Lucas?" Mark menjawab tak kalah terkejut. Dia gak tahu kalo Lucas udah pernah nyebut nama Arthur atau mungkin nyeritain tentang Arthur ke Yuqi, karena setahunya saat terakhir kali cerita Lucas bilang dia belum ngasih tahu tentang Arthur dan bilang Yuqi masih ngira Arthur itu namanya Gana, cowok yang dicari-cari Yuqi selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fluktuasi Glukosa
Teen FictionPerjanjian yang dibuat Yuqi benar-benar gak masuk akal. Hanya karena udah ngebantuin Lucas buat nugas akhirnya cowok itu malah harus memenuhi permintaan Yuqi yang menurutnya terlampau aneh. Tapi gak pernah ada yang tahu, perjanjian itu lah yang akhi...