23 | Meet Her

39 5 3
                                    

Yuqi gak pernah menyangka kalo dia akan menginjakan kaki disini, ini salah satu tempat yang selama ini selalu ingin ia kunjungi, namun entah kenapa rasa takut tak beralasannya justru selalu menghalanginya untuk kesini. Ini balai kesenian kota. Sebenarmya gak masuk akal kalo Yuqi bilang dia takut kesini walaupun dia tidak pernah memiliki satu pun memori buruk di tempat ini. Yuqi hanya meyakini kalo hatinya memang gak pernah siap untuk mengingat kejadian beberapa tahun lalu saat untuk pertama dan terakhir kalinya dia bersinggungan dengan sosok Gana. Anak lelaki yang selalu ia temui saat pulang sekolah. Cinta pertamanya.

Yuqi mengedarkan pandang sebentar melihat sekelilingnya yang mulai dipenuhi beberapa orang yang mempunyai tujuan yang sama dengannya kesini, menonton drama musikal. Bukan tanpa alasan sebenarnya kenapa Yuqi kesini. Dia kesini untuk menemui seseorang. Yuqi gak tahu sih kalo nanti dia ketemu sama orang itu dia bisa nyelesaiin masalahnya atau gak, ah sebenarnya ini bukan masalah milik Yuqi pribadi tapi Yuqi rasa dia juga mau andil dalam masalah ini.

Tidak lama auditorium itu sudah terisi hampir separuhnya, di balai kesenian kota setiap akhir pekannya memang selalu di isi acara seni entah itu drama musikal, musik orkestra atau juga penampilan teater oleh mahasiswa seni budaya dari beberapa kampus terdekat. Entah dia akan berhasil atau tidak nantinya, Yuqi cuma mau mencoba. Yuqi sengaja datang sendirian tanpa memberitahu teman dekatnya, tapi sialnya rencana awal Yuqi kayaknya bakal terusik sewaktu tiba-tiba saja dari arah kursi penonton baris paling kanan ada yang meneriaki namanya.

"YUQI!"

"Yuqi, itu lo kan?"

Yuqi serta merta akhirnya menoleh, gak enak juga gak pura-pura kenal karena emang kayaknya orang-orang disekitarnya gak ada yang merasa terusik dengan panggilan itu selain dirinya, lagian nih orang siapa sih? Kok bisa kebetulan ketemu disini, menganggu! gitu rutukannya Yuqi tapi akhirnya kata-kata itu ia tarik lagi dari benaknya dan berganti dengan muka keterkejutannya.

"Mark? Lo ngapain disini?"

Mark nampak bingung juga, karena emang harusnya dia juga nanya pertanyaan yang sama kan ke Yuqi?

Agak susah juga cara mereka berkomunikasi karena Mark ada di paling ujung sedangkan Yuqi mendapat bangku tengah baris. Mau lirik-lirik jatuhnya jadi aneh banget, apalagi kalo mau nanya lewat chat juga kayaknya bikin ribet aja, mana bisa fokus nonton kalo kaya gitu. Tapi pada akhirnya Mark lah yang berkorban dengan meminta tukar bangku dengan seorang perempuan di sebelah Yuqi yang untungnya mau, setelah mengucapkan maaf dan banyak-banyak terimakasih Mark akhirnya bisa duduk di sebelah Yuqi tepat sebelum pentas dimulai.

"Lo sering dateng kesini ternyata?" pertanyaan pembuka dari Mark membuat Yuqi kikuk, gadis itu cepat-cepat memutar otaknya untuk menemukan jawaban yang seenggaknya bisa masuk akal, gak mungkin dia bakal jujur ke Mark kalo dia mau ngintai seseorang.

"Ah, gak juga, iseng aja gue Mark, gabut banget di rumah,"jawab Yuqi akhirnya beralasan. Nampak Mark yang menyeritkan dahinya.

"Sendirian aja?"

Yuqi mengangguk kali ini.

"Lo sendiri? Gue gak tahu lo suka nonton beginian juga," kalo ini jujur Yuqi nanya-nya juga atas dasar penasaran bukan cuma basa-basi semata.

"Gak sering sih, cuma Lucas beberapa kali suka minta temenin kesini," jawab Mark seadanya tapi justru bikin Yuqi merutuki pertanyaannya sendiri, bagaimana dia bisa lupa kalo Lucas juga punya kenalan disini, Mark juga kenal orang itu. Jadi seharusnya yang kelihatan aneh banget kalo dateng kesini tuh Yuqi dong. Maksudnya Yuqi yang paling kelihatan punya niatan lain untuk datang kesini.

"Oh iya Qi, lo tau nggak? Siang tadi anak basket ribut sama Ale"

Yuqi ngangguk, dia udah denger desas-desus nya, siapa juga yang gak bakal tahu gosip ter-update ini, tadi siang aja grup chat pribadi Yuqi bersama teman-temannya ramai memantau kegaduhan itu. Pertemuan dua tim basket yang awalnya mau sparing berakhir jadi gelud karena perkara masalahnya Lucas, jadi gosip mengenai Ale yang mencoba sabotase Lucas menyeruak juga ke seluruh tim basket sekolah apalagi Jeno sama Hendery yang ikut andil pengin banget ngelabrak si Ale-Ale itu. Dapat dipastikan kabar itu besok bakal bikin gaduh satu sekolah.

Fluktuasi GlukosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang