Besok paginya di sekolah. Semuanya berjalan normal bagi Yuqi seperti biasanya. Yang gak ada cuma Lucas. Iya, Lucas hari ini gak berangkat ke sekolah. Dia juga gak ada kabar sejak terakhir mengirim pesan sore kemarin dan Yuqi gak ada niatan buat nanya duluan. Mau nanya ke Mark, tapi anak itu lebih banyak diam hari ini. Gak enak juga kalo mau langsung ngomongin tentang Lucas, tau sendiri sekarang keadaannya gimana. Padahal Yuqi cuma mau nanya keadaannya Lucas doang, tentang mamahnya juga yang katanya masuk ke rumah sakit.
Cuma mau tanya itu aja kok, are he's okay right now? Udah mau tanya itu aja, Yuqi juga gak mau tanya tentang masalahnya Lucas, karena sampai sekarang Yuqi masih gak percaya tentang berita itu, walaupun beritanya sekarang malah tambah besar. Kemana pun Yuqi pergi di setiap penjuru sekolah ada saja satu dua anak yang lagi bicarain Lucas. Kaya saat ini nih, padahal lagi di perpustakaan tapi masih ada aja yang ngegosip, dan itu temen-temennya.
"Lo udah tanya sama Mark?" Yeri mulai duluan. Si Mina yang diburu pertanyaan cuma gelengin kepala aja.
Ini yang lagi dibahas masalahnya Lucas, gak berangkat nya Lucas hari ini seolah memperkuat kebeneran tentang berita itu.
"Mark juga gak tau apa-apa, gue gak enak kalo nanya mulu tentang itu," balas Mina.
It's weird, semuanya kaya janggal aja bagi Yuqi. Ada yang salah, iya kayanya emang ada yang salah. Yuqi saat ini gak membenarkan apapun. Kalo ditanya dia lebih percaya siapa? Dia gak tahu, tapi jauh di dalam perasaanya dia percaya sama sahabatnya itu. Semoga semua ini cepat berlalu, Yuqi harap semuanya baik-baik aja.
////
"Udah tau belum?"
Yuqi tersentak sedikit saat Yeri yang baru saja kembali dari toilet dan langsung duduk tergesa-gesa disebelahnya.
"Tau apaan?" Yuqi yang sedang mengerjakan tugas mengalihkan atensi, ngomong-ngomong ini sedang jam istirahat dan Yuqi daritadi memang di kelas menyelesaikan tugas matematikanya yang belum selesai.
"Ayahnya Lucas dateng ke sekolah," Yeri agak menurunkan suaranya saat mengatakan itu.
"Emang kasusnya udah tembus ke kesiswaan yah?" Tanya Yuqi.
"Yaudah lah Qi, gimana sih lo," sahut Yeri.
Yuqi emang gak tahu kalo masalah ini bener-bener masalah yang serius, karena setahu dia itu cuma hanya kabar burung semata.
"Tapi lu emang beneran gak tau apa-apa ya tentang masalah ini? Maksud gue, Lucas gak cerita apa-apa sama lu?"
Yuqi menggeleng ragu. Dia sekarang blunder dan kacau sama prasangkanya sendiri.
/////
"Skors? Seriusan?"
Segerombolan orang-orang yang lagi nyerbu Mark jadi heboh.
"Tapi emang Lucas beneran kaya gitu?"
Mark menggelengkan kepala, dia juga gak tahu, Lucas gak ada kasih kabar ke dia. Dari kemarin emang susah dihubungin.
"Kok pihak sekolah gak cross check lagi sih, siapa tahu aja si Lucas dijebak, iya gak sih? Gue gak yakin sih, tapi kenapa gak coba tanya anaknya dulu, biar dia jelasin kejadian sebenarnya," tanggapan Shuhua benar-benar menarik perhatian gerombolan kecil itu. Mark sampai menjentikkan jari yang artinya dia setuju sama opininya Shuhua.
"Gue kenal banget tuh anak dari kecil, gue tahu banget gimana dia, jadi gak mungkin banget tuh anak sampe ngelakuin hal gila kaya gitu, karena setau gue, sehari sebelum kejadian dia nolak buat pergi bareng gue alasannya dia udah ada janji," jelas Mark lalu kepalanya menoleh secara otomatis kearah Yuqi yang duduk tepat di seberangnya.
"Kemarin sore lo ada janji kan sama Lucas Qi?"
Yang lain ikut menoleh kaget dan yang jadi pusat perhatian alias Yuqi dengan kentara melihatkan kegelisahannya. Dia sedari tadi cuma diam menyimak. Entah apa yang ada dipikirannya saat tadi teman-temannya bercerita.
"Qi? Dia beneran gak cerita apa-apa sama lo?" Cecar Mark.
Diamnya Yuqi membuat orang-orang disekitarnya gelisah, mereka ikut penasaran dengan balasan yang akan disampaikan Yuqi.
"Gak kok, kemarin gue sempet nelpon Yuqi, dia juga gak tahu, tahu aja beritanya waktu dikasih tau Yena," ini yang jawab Mina sambil merangkul Yuqi yang duduk disebelahnya, dia seolah tahu kegelisahan yang sedang ditanggung sama sahabatnya itu sampai bungkam saja daritadi.
"Iya sih, kalo pun Yuqi tahu dia udah angkat suara dari kemarin, tapi Lucas beneran gak kasih kabar sama lo Qi?" Yeri kembali penasaran.
Mina tanpa diketahui siapa pun menghela nafas, gak paham kondisi banget emang nih si Yeri padahal dia udah capek-capek ngalihin pembicaraan tadi. Sejujurnya kemarin Yuqi gak menjawab telepon darinya, gadis itu benar-benar banyak diam bahkan sampai hari ini.
Mina melirik Yuqi diam-diam, anak itu kelihatan kacau bahkan sangat terlihat jelas walaupun dari samping seperti ini. Kalo gak banyak orang disini, Yuqi pasti udah nangis sedari tadi. Sama seperti Mark yang kenal banget sama Lucas. Mina juga paling tahu siapa Yuqi. Mereka sudah berteman lama jauh sebelum masuk di SMA yang sama.
////
Long time no see :)
curhat sedikit gk papa kan?
jadi kalo boleh jujur project cerita ini pertama aku buat bulan Agustus tahun lalu, gk kerasa udah satu tahun ternyata. Walaupun jarang banget up aku tetep nyari ide buat namatin cerita ini, dan selama cerita ini dibuat selama itu juga Lucas belum balik lagi. Big hug for him, apapun yang terjadi nanti ke depannya semoga semuanya baik-baik aja untuk dia 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Fluktuasi Glukosa
Подростковая литератураPerjanjian yang dibuat Yuqi benar-benar gak masuk akal. Hanya karena udah ngebantuin Lucas buat nugas akhirnya cowok itu malah harus memenuhi permintaan Yuqi yang menurutnya terlampau aneh. Tapi gak pernah ada yang tahu, perjanjian itu lah yang akhi...