"Abel." Abel merasa terpanggil, ia pun menoleh ke asal suara tempat Resga duduk sendirian dengan camilan di pangkuannya.
"Sini," titah Resga singkat tapi mampi membuat Abel bergerak duduk di sebelahnya. "Jian sama mas pernah ajarin untuk bersikap egois gak?" Abel menggeleng ragu, entahlah dia tidak tau.
"Terus kenapa Abel egois?" Gadis itu segera menoleh seakan-akan menyangkal pertanyaan yang terdengar seperti pernyataan dari Resga. "Kapan Abel egois?" timpalnya.
"Menurut Abel?" Kok balik nanya sih? Kan Abel bener-bener gak tau kenapa Resga bilang dia egois.
"Gak pernah... kenapa sih mas? Masih pagi tau, aku baru bangun, otaknya masih lemot!"
"Kalau pun mas tanya pas siang, kamu juga gak bisa jawab, Bel."
"MAS RESGA!" teriakan menggelegar dari Harsa direspon dengan decakan oleh Resga, "Kenapa?" tanyanya.
"Uang gue di meja kemana?" Resga mengedikan bahunya, "Gak tau, emang terakhir keliatan kapan?"
"Kemarin pas gue mau tidur masih ada, serius dah!"
"Kenapa ini?" timbrung Jian, dia baru selesai mandi, bahkan rambutnya masih basah lengkap dengan handuk di lehernya.
"Uang Harsa ilang, katanya ditaruh di meja semalem."
"Meja belajar?" Harsa mengangguk, lagian kan itu satu-satunya meja di kamar Harsa, mau ditaruh di meja mana lagi?
"Salah taruh kali, siapa tau lo taruh di meja sekolah."
"Jauh banget anjir, masa meja sekolah!"
"Lo lagi ngomong sama Jian, bahasanya yang bener," peringat Resga. Harsa menghela napas pelan, masih aja ngomongin pemakaian bahasa padahal lagi panik nyariin uang Harsa yang hilang.
"Berapa sih jumlahnya?"
"500.000 sih..."
"Dari mana lo bisa dapet 500.000?"
"Ada lah, mending bantuin gue cari uangnya!" Resga berdecak, menahan tangan Harsa sebelum anak itu menyusuri rumah demi uang 500.000 itu. "Dari mana?"
Harsa awalnya diam, dari raut wajahnya terlihat dengan jelas bahwa dia sedang memikirkan jawaban untuk pertanyaan dari Resga.
"Gak usah mikir buat bohong, jawab aja." Harsa menghela napas pasrah, "Gue jual sepatu yang dikasih kak Arka pas gue ulang tahun..."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Rumah || 00l Dream-Treasure (+1)
General FictionHanya ingin berbagi kisah keseharian delapan bersaudara yang ditakdirkan Tuhan untuk menjadi saudara kandung. Hidup dalam satu atap, harus saling berbagi dan menjaga, kalau masalah rasa sayang sudah pasti ada secara alami. Kalian bisa ikut merasakan...