Arjuna

878 104 12
                                    

Arjuna tak berhenti mengecek barang di dalam tasnya, entah sudah kali ke-berapa dan tetap dengan isi yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arjuna tak berhenti mengecek barang di dalam tasnya, entah sudah kali ke-berapa dan tetap dengan isi yang sama.

"Ajun!! Udah belom!? Lo semedi apa ngapain sih di kamar!?" suara melengking Harsa membuat Arjuna terpaksa keluar kamar walau hatinya belum tenang dan ingin mengecek tasnya sekali lagi.

"Udah!" ujarnya keluar dari kamar, "Itu adek lo ngomong 'Udah!' aja lucu banget, heran." Resga melirik Jian yang tersenyum lebar hanya karena Arjuna, "Adek lo juga itu," balasnya.

"Beneran semedi ya lo?" Arjuna menggelengkan kepalanya hingga rambutnya ikut bergoyang, "Enggak! Ngaco kalo ngomong, ngapain semedi pagi-pagi!?"

"Ini lo pada jadi berangkat apa enggak?" timbrung Jenan, dia baru selesai mandi dan tumben-tumbennya mandi pagi walau gak ada kelas pagi ini.

"Si Gibran duluan lagi?" Harsa mengangguk, semenjak keluarga dan bahka warga sekolah tau bahwa Gibran adalah pacar dari Alea, Gibran jadi gak takut lagi untuk berangkat bareng Alea, tentunya Gibran yang jemput.

"Jadi kemarin minta papa beliin motor buat ini? Dasar bucin banget." Arka hanya tertawa bersama pisang crispy buatan Gibran di mulutnya.

"Udah sana, yang sekolah berangkat, nanti telat terus dihukum lagi gue gak mau denger ya!" Gak tau ada sihir apa di dalam kalimat Jian, tiga manusia dengan seragam SMA itu langsung keluar dari rumah secepat jentikan jari.

Arjuna memilih duduk di belakang sendiri sedangkan Abel di depan, ini karena gak ada Gibran. Biasanya Arjuna dan Abel akan duduk di belakang berdua, sedangkan Gibran dan Harsa di depan.

"Tugas udah semua ya? Jangan ada yang ketinggalan, kelupaan, apalagi lo makan, udah?"

Abel yang duduk di depan mengangguk cepat, "Jun? Punya lo udah kan?" Arjuna dari tadi cuman bengong langsung kelagapan saat Harsa manggil nama dia.

"Apa yang udah?" Harsa mengelus dadanya sendiri, sabar Harsa... sabar....

"Tugas lo, udah semua kan?"

"Oh... udah, udah semua." Harsa mengangguk sekali dan mulai menancap gas menuju sekolah.

Harsa gini-gini juga tetep peduli kok sama adiknya, tenang aja.

⊱ ────── {⋆⌘⋆} ────── ⊰

Arjuna memperlambat tempo langkahnya, kedua tangannya memeras tali tas cukup kencang.

Langkahnya terhenti satu langkah dari pintu kelas, ia belum ingin masuk, matanya masih memerhatikan tiap-tiap orang yang ada di kelasnya.

[✔️] Rumah || 00l Dream-Treasure (+1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang