"AJUN BANGUNNN!!"
"Dia kemaren tidur telat gara-gara nungguin lo pulang, gak usah dibangunin dulu," ujar Arka selewat, soalnya dia mau ngambil es krim di kulkas.
"Kalo dipikir-pikir, kemaren semuanya tidur telat gara-gara Harsa, anjir," timpal Jenan dengan mulut penuh kue tart.
"Kok gue!?"
"Ya lo lah! Mas Resga aja kemaren pulang malem karena nganterin cewek lo dulu, gimana sih!?"
"Ngomong-ngomong soal nganterin temennya Harsa, gue mau ngasih tau sekaligus nanya sesuatu sama lo," kata Resga, ia datang dari sofa menuju Harsa.
"Mau ke belakang?" Jenan mengernyit, kalau sudah ke taman belakang berarti itu benar-benar hal yang serius untuk dibicarakan sampai tidak boleh ada orang lain yang tau.
Harsa hanya mengangguk, kalau ia menolak bisa saja itu hal penting yang ia harus tau.
Resga merangkul pundak Harsa, membawa adiknya ke taman belakang, duduk di tempat masing-masing setelah pintu tertutup.
"Kemarin gue pulang telat karena temen lo gak mau pulang ke rumahnya." Harsa mendelik kaget, sedangkan Resga hanya manggut pelan.
"Gue tanya dia mau ke mana, kenapa gak mau pulang ke rumah, tapi dia gak jawab."
"Terus dia ke mana kemaren!?"
"Lo inget gak rumah yang dibeliin papa, yang tadinya buat gue biar gak kejauhan kalau ke kampus?" Harsa mengangguk, jelas dia ingat. Dulu waktu rumah itu dibeli banyak dari mereka yang protes.
Ya jelas lah! Masa Resga dibeliin rumah!? Ya walau akhirnya gak ditempatin sih sama Resga, katanya enakan di rumah bareng yang lain, di sana sepi.
"Gue anter dia ke sana, untungnya dia mau."
"Tapi kan di sana kosong? Gak ada apa-apa kan?"
"Ada tempat tidur kok, kalau makanan ya jelas gak ada."
"AC atau kipas? Ada gak?" Resga menggeleng, rumah itu benar-benar hanya berisi tempat tidur, itu pun hanya satu.
Harsa menghela napas berat, Harsa pernah sekali pergi ke rumah itu dan di sana sangat panas jikalau Resga tidak menyalakan kipas di ruang tamu.
"Gue pergi ya," Harsa bangkit dari duduknya sesegera mungkin. Resga pun tidak menahan, ia sudah tau ke mana Harsa akan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Rumah || 00l Dream-Treasure (+1)
Fiction généraleHanya ingin berbagi kisah keseharian delapan bersaudara yang ditakdirkan Tuhan untuk menjadi saudara kandung. Hidup dalam satu atap, harus saling berbagi dan menjaga, kalau masalah rasa sayang sudah pasti ada secara alami. Kalian bisa ikut merasakan...