8

301 61 8
                                    

Group sekolah SMA Galaxy kembali heboh karena menghilangnya salah satu siswi bernama Elizabeth.Gadis culun yang kerapkali di bully.

Siang ini wali murid Elizabeth datang ke sekolah untuk menanyakan anaknya.Namun yang ia dapatkan adalah kenyataan bahwa sang anak sudah menghilang.

Isak tangis pilu dari seorang ibu terdengar jelas di lapangan SMA Galaxy.Bagaimana bisa anak yang ia lahirkan dan ia besarkan selama 16 tahun,justru menghilang,bahkan jika meninggal pun mereka tidak bisa melihat jasad anaknya.Orang tua mana yang tidak akan sedih.

Syakira,Aldo,Aldi,Zahra dan Flora menatap iba wanita paruh baya ya g meraung keras dilapangan SMA Galaxy.Tadinya mereka kembali ke sekolah ingin menemui mang Tibri kembali.Tapi yang mereka dapatkan justru isak tangis memilukan seorang ibu yang kehilangan anaknya.

"Gue gak tega banget lihat ibu itu,hiks...Hiks"Ucap Zahra yang ikut menangis.

"Sumpah pelakunya tega banget.Dia gak mikiri perasaan orang tua yang akan kehilangan anaknya!"Ucap Syakira mengepalkan tangannya.

"Kita harus cepat ungkap siapa pelaku itu!"Tegas Aldo.

"Lo ngapain?"Tanya Aldi,saat melihat Flora memvidiokan wanita paruh baya yang meraung itu.

"Vidioin"Jawab Flora datar.

"Gila lo,orang berduka malah lo vidioin!"Ucap Aldo sarkas.

"Husst,diam aja deh!"Ucap Flora ketus.

"Mending sekarang kita nemui mang Tibri,gue gak kuat lihat ibu itu,nanti yang ada ikut mewek juga!"Ucap Syakira.

"Yaudah ayo!"Ajak Aldi,merangkul Zahra yang masih menangis.

Rumah mang Tibri berada di belakang sekolah.Rumahnya masih dalam ruang lingkup sekolah,karena masih dalam area pagar sekolah.

Mereka berlima sampai di depan rumah sederhana yang terlihat asri.

"Assalmu'alaikum!"Ucap Aldo.

"Permisi!"Teriak Syakira.

Pintu kayu berwarna coklat itu akhirnya terbuka,menampakkan perempuan paruh baya,yang mereka tebak adalah istir mang Tibri.

"Mang Tibrinya ada bu?"Tanya Syakira sopan.

"Owwh ada,masuk-masuk!"Ucap istrinya mang Tibri.

Syakira dan teman-temannya memasuki rumah sederhana itu.

"Assalamu'alaikum mang"Ucap Aldo,begitu melihat mang Tibri,berjalan menghampiri mereka di ruang tamu.

"Wa'alaikumussalam.Kalian kenapa kesini lagi?"Tanya mang Tibri datar.

"Sebelumnya kami minta maaf mang.Karena kami mamang mendapatkan teguran dari pihak sekolah"Sesal Aldo.

Mang Tibri mengangguk.Bukan salah mereka juga,karena disini dia juga ingin membantu.Pikir mang Tibri.

"Tujuan kami kesini ingin mengajak mang Tibri kerja sama bareng kami lagi untuk menguak kasus ini"Ucap Syakira to the point.

"Maaf neng,saya gak bisa.Saya udah kena teguran karena mengizinkan kalian masuk ke sekolah malam hari,padahal keadaan sekolah sedang mencekam.Pihak sekolah benar.Jika sampai kalian yang menjadi salah satu korbannya,pihak sekolah akan semakin disalahkan,terutama mamang"Ucap mang Tibri.

"Ayo lah mang.Kita tidak akan melapor polisi lagi,apapun yang akan terjadi akan menjadi rahasia kita sampai pelakunya tertangkap"Bujuk Zahra.

Mang Tibri tetap menolak permintaan mereka.Bagaimanapun kasus ini terlalu berbahaya.Apalagi target pelaku adalah korban.

Jadi Siapa?(END)/ Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang