"Lo?!".
Syakira menatap tak habis pikir saudara kembarnya yang menjawab enteng itu.
"Lagian kalau gue bilang bukan gue,emang lo percaya?!"Tanya Sakura sinis.
"Gue gak segila lo sampai hilangi nyawa orang"Desis Sakura,menatap Syakira sinis.
"Maksud lo apa Kak,kapan gue hilangi nyawa orang?"Tanya Syakira tak paham.
Sakura tak menjawab pertanyaan Syakira,ia meninggalkan Syakira bersama keheningan malam.Syakira jadi bertanya-tanya,apa dia pernah membunuh orang?Tapi siapa yang dia bunuh?Apa itu alasan Sakura membencinya?Apa Syakira pernah mengusik orang yang Sakura sayangi?.Pertanyaan itu hanya bisa Syakira simpan sendiri,karena percuma bertanya pada Sakura,ia yakin saudara kembarnya itu tidak akan menjawab.
***
"Aku udah bilang kamu jadi istri yang baik aja,jadi ibu yang baik dirumah!""Halah kamu bilang kayak gitu seakan kamu udah banyak uang!Kalau bukan karena bantuan aku yang sambil kerja,mungkin hidup kita akan menderita!"
PRANG
"Kamu dasar istri durhaka!"
"Kamu suami gak tahu diri,udah dibantu cari uang masih nuntut banyak hal dari aku!"
Zahra menutup telinganya dengan kedua telapak tangan.Sudah biasa hal seperti ini ia dengar.Isak tangis yang hendak ia keluarkan sebisa mungkin ia tahan.Mungkin orang menilai ia anak yang beruntung,berasal dari keluarga kaya,dan dikenal sebagai gadis yang ceria,tapi gak ada yang tahu jika setiap hari dia selalu menangis mendengar pertengkaran orang tuanya.
Zahra mengambil ponselnya.Ia butuh seseorang untuk menemaninya.Ia muak berada di rumah ini,dan mendengarkan pertengkaran kedua orang egois seperti orang tuanya.
"Halo Ra,ada apa?"
"Gue nginap di apart lo boleh Flo?"Tanya Zahra,begitu panggilannya Flora angkat.
"Lo kenapa tanya,kalau mau nginap datang aja,apart gue terbuka untuk lo" Jawab Flora.
"Yaudah gue kesana sekarang ya!"Ucap Zahra.
"Oke gue tunggu Ra!" .
Tut.
Setelah panggilan itu terputus,Zahra buru-buru keluar kamar.Ia bahkan melewati pertengkaran kedua orang tuanya di ruang tamu begitu saja seakan tidak ada apapun yang terjadi di ruang tamu itu.
"Mau kemana kamu?!"Tanya Papa nya,begitu melihat Zahra menuju pintu keluar rumah.
Zahra tak menggubris,ia muak dengan kedua orang tuanya.Ia berlalu cepat tanpa menghiraukan pertanyaan papanya.
"Zahra!"Teriak papanya marah.
"Lihat!Karena kamu gak bisa jadi ibu yang baik,anak kamu pun gak punya sopan santun seperti itu!".
"Disini bukan salah aku aja,kamu_"
Oke,Zahra tak ingin mendengar lagi,ia masuk ke dalam mobil miliknya,dan melaju cepat meninggalkan rumah bagai neraka itu.
Zahra menghapus air matanya,ia tidak boleh terlihat sedih di depan siapapun.Ia selalu menyimpan sendiri apa yang dia rasa.
Mobil yang ia kendarai kini sampai di parkiran apartemen milik Flora.Setelah memarkirkan mobil,ia buru-buru menuju unit apartemen Flora.Ia tak perlu menunggu Flora membuka pintu,karena teman-teman Flora sudah tahu password pintu apartemen Flora.
"Flo?!"Panggil Zahra.
Tak ada sahutan,membuat Zahra bingung.Apa Flora tak ada di apartemennya,tapi gak mungkin tadi ia udah bilang kalau ingin menginap disini?.Pikir Zahra.
Langkahnya berjalan menuju dapur.
"Flo_"
Zahra tersentak kaget melihat Flora.
"Flo,a-apa yang lo lakuin?"Tanya Zahra ketakutan.
Flora menatap Zahra kebingungan.Apalagi melihat wajah takut Zahra.Ia melihat tangannya yang berlumuran darah,bersama pisau besar yang juga di lumuri darah.Flora tersenyum miring menatap Zahra.
"Gue habis membunuh Ra!"Ucap Flora,melangkah maju mendekati Zahra.
"Ma-maksud lo?L-lo bunuh si-siapa Flo?"Tanya Zahara,ketakutan.Ia memundurkan langkahnya setiap kali Flora maju mendekatinya.
"Lo mau jadi korban gue Ra?Kayaknya enak main-main sama darah lo"Tanya Flora,tersenyum miring.
"Ja-jangan Flo.Gue temen lo,lo harus sadar!"Ucap Zahra ketakutan.
"Selama ini gue belum pernah coba bunuh temen gue sendiri Ra,gue penasaran gimana rasa darah temen sendiri"Ucap Flora,tersenyum menyeramkan.
"Ja-jadi lo dalang menghilangnya siswi-siswi di sekolah kita?"Tanya Zahra tak percaya,Flora menganggukkan kepalanya.Ia semakin mendekat kepada Zahra yang mulai terpojok ke dinding.
"Hiks...Hiks.Gu-gue mohon Flo,jangan bunuh gue"Ucap Zahra memelas.
Tubuh Zahra merosot ketakutan.Apalagi saat Flora memegang pipinya dengan tangan yang masih berlumuran darah.
"Jangan takut Zahra sayang"Ucap Flora,mengelus pipi Zahra.
Zahra semakin terisak kuat.Tubuhnya bahkan gemetar ketakutan.Ia benar-benar tak mengenali Flora di depannya.
"Hahahaha".
Zahra mendongak demi menatap Flora yang tertawa,sambil memegang perutnya.
"Gila,lo sampai nangis Ra,hahaha.Gue berhasil prank lo berarti"Ucap Flora,sambil tertawa.
Zahra menatap bingung Flora,rasa takut itu masih ada ia rasakan.
"Lo cu-cuma ngerjain gue Flo?Lo gak beneran psikopat yang bunuh orang?"Tanya Zahra memastikan.
Flora menggelengkan kepalanya,sambil berusaha meredakan tawanya.
"Ya kali Ra,gue normal.Amit-amit sampai bunuh orang,apalagi temen sendiri"Jawab Flora.
"Sialan lo!Gue udah bener-bener ketakutan!"Gerutu Zahra kesal.
"Lagian lo datang tiba-tiba ketakutan lihat gue,ya gue kerjain sekalian lah"Ucap Flira terkekeh.
"Gimana gak takut,gue disambut sama lo yang tangannya di lumuri darah,dan pisau lo juga nyeremi banget!"Dengus Zahra kesal,yang sudah duduk di kursi meja makan.
"Gue habis bersihin daging sapi,dianterin sama nyokap tadi belum di bersihin sama sekali.Kebetulan juga gue kepengen rendang"Ucap Flora.
Flora memang anak mandiri.Padahal rumahnya tidak jauh dari rumah orang tuanya,tapi dia lebih pilih tinggal di apartemen,meski sesekali dia akan berkunjung ke rumah orang tuanya.
"Jadi udah siap bersihin nya?"Tanya Zahra.
"Udah,ini tadi gue mau cuci tangan,tapi keburu lo datang"Ucap Flora,sambil mencuci tangannya di wastafel.
"Yaudah buruan deh lo masak,gue juga udah laper!"Suruh Zahra.
"Sok bossy lo!"Cibir Flora.
"Tamu adalah raja kalau lo lupa"Balas Zahra santai.
"Baiklah,makanan akan siap satu jam lagi.Hamba akan hidangkan kepada baginda ratu"Ucap Flora,yang pura-pura menjadi pelayan.
***
Assalamu'alaikum guys.Aku lagi mood buat nulis.Belum nemu cerita yang pengen aku baca sih,makanya lancar nulis.Happy reading ya:)Thanks untuk suport kalian semua.Baik dari yang udah mau baca,kasih vote dan komen hal positif disini.
See you next part:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi Siapa?(END)/ Tahap Revisi
Teen Fiction"Gila, semua misteri ini sama kayak yang ada di novel So Who? Tapi gak mungkin pemeran novel keluar dari dalam novel dan lakuin ini semua" Gumam Syakira, mondar-mandir di kamarnya. "Tapi kisah ini mirip banget sama Athena yang menculik empat siswi d...