17

202 53 5
                                    

Denting jam itu menunjukkan bahwa hari semakin malam.Kini kelima remaja itu karena ditambah dengan Saskia,beserta beberapa orang polisi dan juga penjaga sekolah mereka,sedang menjaga kelas Tari.Berdasarkan novel harus nya korban selanjutnya akan meninggalkan jejak disini.

"Bu,mending kamu beliin kopi sana.Biar kita kuat bergadang,ini aja aku udah ngantuk banget"Ucap Syakira.

"Yaudah tidur aja dulu,disini.Ntar aku bangun"Ucap Aldo,menepuk paha nya sebagai bantalan untuk Syakira.

"Gak enak,banyak orang.Malu"Ucap Syakira.

Aldo menarik lengan Syakira,dan menjatuhkan kepala Syakira tepat di pahanya.

"Tidur aja"Ucapnya,mengelus surai sepunggung milik Syakira.

Syakira tidak menolak lagi,toh kelihatannya semua orang di ruangan itu todak ada yang perduli.Ia membenamkan wajahnya di perut Aldo dan memejamkan mata.

Mereka di dalam ruangan itu masih bisa bercanda dam tertawa,untuk menghalau rasa sepi di keheningan malam.

Drrt...Drrt.

Nada dering panggilan dari ponsel Aldi terdengar nyaring diantara obrolan seru mereka.

Zahra❤

Nama yang tertera di layar ponselnya.

"Halo assalamu'alaikum sayang.Ada apa?"Tanya Aldi senang.

"Aldi ini tante ibunya Zahra.Zahra masuk ruang UGD dan dinyatakan kritis!"

Deg.

"Aldi kesana sekarang tante!"Ucap Aldi khawatir dan kalut.

Panggilan itu Aldi matikan sepihak,dan dia buru-buru berlari,yang membuat mereka semua bingung.

"Lo mau kemana?"Tanya Flora,menahan Aldi.

"Zahra kritis di rumah sakit,gue harus kesana"Ucap Aldi panik.

Aldo dan Flora mendadak  ikut panik bersama Aldi.Bagaimana tidak,jika sahabat mereka dinyatakan kritis.

"Gue ikut"Ucap Flora.

"Eunggh.Kenapa?"Tanya Syakira,melenguh karena tidurnya terganggu oleh Aldo.

"Zahra kritis,kita mau ke rumah sakit,kamu mau ikut?"Tanya Aldo.

"Zahra kritis?!"Tanya Syakira,yang langsung bangun.Bahkan nyawanya langsung terkumpul sempurna.

"Aku ikut!"Ucap Syakira.

"Pak,mang maaf.Kami sepertinya tidak bisa ikut menjaga,salah satu teman dekat kami sedang kritis di rumah sakit,jadi kasus ini kami serahkan kepada mamang dan pihak polisi"Ucap Aldo,sungkan.

"Gak papa semoga neng Zahra bisa lekas kembali pulih"Ucap mang Tibri.

"Kalau gitu kami pamit dulu.Assalamu'alikum"Ucap mereka,yang akhirnya meninggalkan kelas tari.

Mobil itu melesat cepat.Aldi hanya ingin cepat sampai ke rumah sakit menemui Zahra.

"Pelan-pelan Aldi.Kita mau kerumah sakit buat lihat kondisi Zahra,bukan mau jadi pasien rumah sakitnya!"Tegur Flora,yang ketakutan di belakang karena Aldi mengebut.

Bahkan sesekali Aldi hendak menabrak pembatas jalan,hingga membuat Aldo emosi.

"Khawatir boleh,tapi jangan gila kayak gini juga.Berhenti in mobilnya,biar gue yang bawa!"Ucap Aldo.

Aldi tak menggubris ucapan Aldi,ia masih membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"ALDI AWAS!!"Teriak mereka,saat ada satu mobil di depan mereka.

Jadi Siapa?(END)/ Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang