"Bian!" Sapa Nanda, teman sebangku Bian dikelas.
Nanda berdiri di ambang pintu kelas, ia menguncir rambutnya asal dan beberapa helai rambutnya beterbangan tertiup angin, tubuhnya yang proporsional sangat menambah kecantikan dirinya.
Beruntung sekali Bian bisa sebangku dengan Nanda, bisa dibilang mereka sangat dekat seperti berteman lama, padahal baru seminggu Bian sekolah disini. Iya, anak baru.
Bian melambaikan tangannya sambil tersenyum senang lalu ia menengok ke samping, "duluan ya Ion"
Arion menganggukan kepalanya, "belajar yang bener ya pinter"
Bian menatap Arion heran, "harusnya gue yang bilang gitu, belajar yang rajin ya Ion jangan bolos pelajaran terus"
"Bian ah elah, lama!" Teriak Nanda tidak sabaran.
Arion terkekeh, "sana gih, kasian temen lo nanti pita suaranya ilang"
Bian berlari kecil menghampiri Nanda dan masuk ke dalam kelasnya, berbeda dengan kelas Arion yang ada di belakang kelas Bian.
"Nanda itu salah astaga," ucap Bian sambil menggelengkan kepalanya pelan.
Nanda mengacak-acak rambutnya sendiri, "apanya lagi yang salah? Lama-lama di makan nih buku"
"Ini pindahin ke kiri, nah yang kiri ini pindahin ke sini, ngerti?" Tanya Bian.
Nanda menganggukan kepalanya, "kenapa lo gak bilang dari tadi"
Bian si penyabar atas segala tingkah laku temannya hanya bisa diam sambil memperhatikan apa yang ditulis temannya itu.
Nanda menghela nafasnya, "ah akhirnya!"
"Ayo kita ke ruang guru" ajak Bian.
"Loh, mau ngapain? Bimbel?"
"Ish Nanda, ya ngumpulin tugas lah"
"Hahaha sabar-sabar mau beresin buku dulu"
Bian berjalan duluan keluar kelas sambil membawa beberapa buku teman kelasnya.
"Eh mau kemana?" Tanya Arion yang kebetulan lewat.
Bian menunjukkan buku-buku yang dibawanya, "mau ke ruang guru"
Arion mengintip ke dalam kelas Bian, "sendirian?"
"Sama Nanda" sahut Bian.
"Ekhm batuk"
Bian memperhatikan laki-laki yang berdiri di pinggir Arion, lalu menatap Arion, "siapa?"
Arion menatap temannya, baru saja ia ingin menjelaskan kepada Bian tapi di dahului oleh temannya itu.
"Gue Oji, temen Arion. Kenapa gue gak pernah keliatan? Karena gue selalu latihan renang buat masuk ke nasional. Btw 08 berapa?"
Bian tertawa atas pertanyaan Oji, "gue Bian. Bianika Saram"
Arion menatap Oji tajam, bisa-bisanya awal perkenalan langsung minta nomor handphone, belum tahu saja kalau berteman dengan Bian harus masuk kualifikasi yang dibuat Arion.
"Saram!? Ortu lo pecinta Korea!?" Tanya Oji antusias.
Bian tersenyum canggung, "ngga cinta, suka aja"
"Emang Saram apaan?" Tanya Arion bingung.
"Orang" jawab keduanya kompak.
"Kapan-kapan nonton drakor bareng gue ya!" ucap Oji antusias. Akhirnya ia menemukan teman seperdrakoran, rasanya kurang enak kalau sehabis nonton drakor tidak sharing-sharing ke orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Healer
Teen FictionBianika Saram. Bian adalah seorang perempuan cantik, cerewet dan petakilan tapi berbeda kalau bertemu dengan orang baru, pemalu. Bian hidup dengan terikat pada masa lalunya. Bian rasa perilaku orang di masa lalunya sangat tidak mungkin bisa hilang b...