"Ion ngapain kesini?" Tanya mama Bian yang sedang menyiram bunga di halaman depan rumahnya.
Arion bingung sendiri, "jemput Bian tan,"
"Bian tadi dijemput temennya,"
"Temen? Cowok?"
"Iya, anaknya baik, sopan lagi,"
"Namanya siapa tan?"
"Riko?" Ucap mama Bian tidak yakin.
"Riko?... Yaudah deh tan, Ion berangkat ya," pamit Arion sambil mencium tangan mama Bian.
"Hati-hati ya, jangan ngebut"
Arion menganggukkan kepalanya dan pergi meninggalkan rumah Bian.
Apa Bian marah karena kemarin ia meninggalkannya begitu saja? Tapi kemarin di telpon biasa saja.
Arion kembali bersyukur karena Bian mau membuka diri untuk berteman dengan teman laki-laki, tapi disisi lain Arion juga tidak mau kalau Bian dekat dengan laki-laki lain.
Ingatkan Arion untuk pura-pura ngambek saat bertemu Bian karena dia tidak memberinya kabar.
Sesampainya di sekolah, Arion berjalan sendirian. Rasanya berbeda. Arion pastikan ini tidak akan terjadi lagi.
Tepat setelah beberapa belokkan ke kelasnya, Arion melihat Bian dan Riko jalan bersama.
"Gue trobos deh," gumam Arion.
Arion berjalan cepat untuk sampai ditengah-tengah mereka. Ia sengaja menabrak bahu kiri Riko, "sorry gak keliatan"
Arion berjalan sendirian didepan mereka, ia memelankan langkahnya agar bisa mendengar percakapan dibelakangnya.
Bian dan Riko saling tatap dan Bian menatap Arion heran.
"Kan sebelah sana masih lega, ngapain nabrak-nabrak orang lain," ucap Bian.
Arion kesal, kenapa Bian tidak peka?
"Gak keliatan," sahut Arion.
Arion berjalan mundur untuk berada ditengah-tengah mereka, ia menggeser Riko dan memegang tangan Bian, "duluan yuk, gue mau ngomong"
Bian melirik Riko lalu menatap Arion, "disini aja kan bisa"
Arion mendengus kesal seperti anak kecil, ia mengayunkan tangan Bian pelan, "ayo Bi"
"Iya iya, bentar,"
"Riko maaf ya gue duluan, makasih tumpangannya," sambung Bian dan menarik Arion ke taman.
Riko melambaikan tangannya dan menaiki tangga ke kelasnya.
Bian sudah duduk di bangku yang disediakan di taman tapi Arion hanya berdiri membelakangi Bian.
"Mau ngomong apa?" Tanya Bian.
Bian sedikit kaget melihat tingkah Arion, apa-apaan ini? Kenapa Arion jadi manja padanya?
Arion ikut duduk disebelah Bian dan memainkan cin-cin yang berada di jari tangan Bian.
"Mau ngomong apa?" Tanya Bian lagi.
Arion menggelengkan kepalanya pelan, ia menatap Bian dengan tatapan yang serius tapi dari matanya Bian bisa tahu kalau ada sesuatu yang ingin Arion sampaikan.
Bian hanya diam menatap Arion, ia akan memberi waktu agar Arion berbicara sendiri.
Arion mengalihkan pandangannya ke tangan dirinya yang sedang memainkan jari-jari Bian yang mungil. Arion tersenyum kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Healer
Teen FictionBianika Saram. Bian adalah seorang perempuan cantik, cerewet dan petakilan tapi berbeda kalau bertemu dengan orang baru, pemalu. Bian hidup dengan terikat pada masa lalunya. Bian rasa perilaku orang di masa lalunya sangat tidak mungkin bisa hilang b...