14

5 3 0
                                    

Seorang anak perempuan duduk di ayunan sembari mengayunkan kedua kakinya, ia memegang sebuah boneka beruang yang sangat ia sayangi.

Menurutnya, boneka tersebut sangat berarti sampai-sampai teman-temannya tak boleh menyentuh boneka tersebut.

Boneka beruang berwarna coklat itu bisa mengeluarkan suara saat hidungnya ditekan. Ia sering mengajak berbicara kepada boneka tersebut, seperti saat ini.

"Kira-kira kalo aku minta ice cream dikasih gak ya?"

"Sekarang hari apa sih? Kok kayanya lama banget,"

Anak perempuan tersebut mengelus-elus bonekanya sampai ia tidak sadar kalau dua orang sedang berdiri dipinggirnya sembari tersenyum.

"Hai!"

"Kak Ion!? Kak Ion kapan kesini!?" Tanya Putri semangat lalu turun dari ayunan yang sedari tadi ia duduki.

"Emm... Kapan ya kira-kira...," Sahut Arion sembari tersenyum.

Putri mengarahkan tangannya agar Arion mendekat padanya, "sini deh"

"Kakak itu siapa?" Tanya Putri bisik-bisik.

Arion kembali berdiri tegap, "dia temen kak Ion, cantik kan?"

Putri menganggukkan kepalanya semangat, "iya, namanya siapa kak?"

"Nama kakak Bian," sahut Bian sembari tersenyum.

"Eh ada Ion, kapan kesini?" Tanya bu Novi selaku pemilik panti asuhan yang biasa Arion kunjungi sepulang sekolah.

Arion mencium tangan bu Novi, "baru aja"

"Ion ngajak temen juga kesini," sambung Arion.

Bian tersenyum canggung dan dibalas senyuman hangat dari bu Novi.

"Oh iya, kak Bian mau ikut aku gak ketemu sama temen-temen yang lain?" Tanya Putri antusias.

Bian berjongkong untuk menyamakan tingginya dengan Putri, "boleh,"

"Gue kesana ya," pamit Bian pada Arion.

Tidak lupa Bian juga tersenyum kepada bu Novi dan pergi bersama Putri.

"Bu, Ion mau ngasih ini," ucap Arion sembari memberikan sekantong makanan yang ia beli sebelum datang kesini.

"Kamu tuh, ibu bilang jangan keseringan,"

"Gapapa kok bu, temen-temen Ion juga pada seneng kok,"

"Rina udah sembuh?" Tanya Arion.

"Alhamdulillah udah mendingan, sekarang jalannya udah kaya biasa tapi dia masih ngeri, jadi pelan-pelan. Makasih loh waktu itu udah mau dateng, untung aja kamu cepet kesini," ucap bu Novi sembari mengelus pundak Arion.

Arion terkekeh pelan, "Ion jadi pengen liat Rina, dimana dia?"

"Lagi duduk di taman belakang, mau ibu anterin?" Tawar bu Novi.

"Ngga bu, Ion sendiri aja. Ibu lanjut aja ngerjain yang perlu dikerjain," sahut Arion kembali terkekeh.

Bu Novi tersenyum, "yaudah, kalau perlu apa-apa ibu didalem ya,"

Arion menganggukkan kepalanya, "iya bu"

Setelah kepergian bu Novi, Arion berjalan ke belakang rumah tersebut dan menemukan Rina yang sedang fokus membaca buku.

Arion langsung duduk dipinggir Rina, "lagi baca apa?"

Rina menolehkan kepalanya, "kak Ion!?"

Arion tersenyum lalu mengelus rambut Rina yang tergerai indah.

My HealerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang