16

3 3 0
                                    

"ini, gantiin semuanya"

"Gak usah, anggap aja hadiah dari gue"

Bian tersenyum senang mendengarnya, ia kembali mengantongi uangnya. Tiap hari kaya gini mau deh gue, batin Bian.

"Makasih ya, kapan-kapan ajak gue lagi," ucap Bian tidak tahu malu.

Riko terkekeh, "iya nanti diajak, lo gak mau turun?"

Bian lupa kalau dirinya masih di dalam mobil Riko, "ah iya, sekali lagi makasih banget"

Riko melihat seseorang berdiri di depan gerbang rumah Bian, ia tersenyum sambil menatap orang tersebut, "udah ditungguin tuh"

Bian ikut menatap arah pandang Riko, "aish, ngapain dia disitu"

Bian tersenyum terhadap Riko, "gue turun ya, makasih"

Riko tersenyum terhadap Bian, ia melajukan mobilnya santai meninggalkan rumah Bian.

"Lo ngapain berdiri disini? Di rekrut jadi satpam rumah sama mama?" Tanya Bian.

Arion masih melihat mobil Riko yang melaju, "dari mana?"

"Main lah"

Arion menatap Bian, ia sudah akan mengeluarkan suaranya tapi Bian menyelanya, "apa? Main sama lo? Gak deh males"

Arion menelan ludahnya, "lagi kesel tadi"

"Bawa apa?" Tanya Arion sembari melihat paperbag yang dibawa Bian.

"Baju basah, mau nyuciin?"

Arion menunjuk Bian, "abis ngapain lo berdua?"

Bian membuang nafasnya kasar lalu mendorong badan Arion ke pinggir, "awas ah, gue capek mau istirahat,"

Arion mengikuti Bian dari belakang sampai diruang tamu, Bian membalikkan badannya, "pulang sana, ngapain ngikutin gue?"

Arion mengambil jaket yang ia letakkan di sofa, "kepedean, orang mau ngambil ini. Gue pulang"

Bian mengibas-ngibaskan tangannya, "hus...hus..."

Setelah Bian bertemu mamanya, ia langsung pergi ke kamar dan melakukan ritual mandi dan semacamnya.

Sebelum tidur, Bian membuka ponselnya karena melihat beberapa pesan yang dikirim Riko.

Bian tersenyum saat tahu kalau itu adalah foto-foto dirinya dan Riko yang diambil secara candid oleh orang lain.

Riko

Ini siapa yang motoin?

Ga perlu tau

Bian menaikkan bibir bagian kanan atas, "ish, emang ya dia tuh kenapa harus semisterius itu? Di sekolah juga gak punya temen, terus tadi? Tadi mereka beneran temennya dia? Ghaib? Tapi gak mungkin,"

"Temen beda sekolah kali ya? Tapi kok bisa? Kok bisa cuma dia yang satu sekolah sama gue? Kenapa muka temen-temennya asing?"

"Terus dari mana dia dapet nomor gue kalo gak ada satupun temennya yang kenal gue? Ion? Nanda? Oji? Derry? Ah tau ah, gak peduli,"

Bian memiringkan badannya ke sebelah kanan dan memejamkan matanya, otaknya masih berputar karena merasa penasaran dengan sosok Riko.

"Bian"

Bian membuka matanya perlahan dan melihat sekeliling, ia merasa badannya susah untuk bergerak.

"Ma! Bian udah sadar!" Teriak Ugi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My HealerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang