5

11 4 1
                                    

"BIAN BANGUN, ADA ION!" Teriak mama Bian dari balik pintu kamar Bian.

Bian membuka matanya dan berjalan sempoyongan untuk membuka pintu, "kenapa teriak-teriak ma"

"Ion nunggu di bawah tuh"

"Hm, hah!? Ion!? Ngapain!?" Tanya Bian kaget.

"Mana mama tau, cepet mandi sana"

"Iya ma iya"

Selesai membersihkan dirinya, Bian membuka ponsel dan melihat chat grup miliknya.

Selesai membersihkan dirinya, Bian membuka ponsel dan melihat chat grup miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ion gak cape apa nyari masalah mulu sama gue?" Tanya Bian entah kepada siapa.

Bian sudah siap dengan pakaian santainya tapi tetap terlihat modis, ia menuruni anak tangga seperti seorang putri yang berjalan-jalan di sekeliling istana.

"Udah siap?" Tanya Arion yang langsung berdiri saat Bian melambaikan tangan padanya.

"Mama dimana?" Tanya Bian.

"Dapur kali"

Bian pergi ke arah dapur dan tidak melihat mamanya, "mama kemana si?"

Mama Bian yang semula berjongkok mengambil bawang kini berdiri saat tau anaknya ada disini, "kenapa?"

"Mama ngajak petak umpet?"

Mama Bian menunjukkan bawang di tangannya, "petak umpet matamu"

Bian menyengir saja, "Bian mau berangkat"

"Hm hati-hati bawa motornya kasih tau Ion jangan ngebut-ngebut helmnya pake mama kebelet mau ke kamar mandi," ucap mama Bian tanpa jeda.

Bian kembali menghampiri Arion, "denger sendiri kan?"

Arion tertawa sebentar dan menganggukkan kepalanya, "yuk"

Ponsel Bian bergetar, ia melihat layar ponselnya dan terpampang jelas nama Nanda, Bian menggeser lingkaran hijau dan mengangkatnya.

"Kasih tau Derry gue udah siap, gue gak ada kuota"

"Kasian bang-"

Telepon dimatikan sepihak oleh Nanda, sangat tidak tahu diri.

"Kenapa?" Tanya Arion.

"Chat Derry, bilangin Nanda udah siap"

Arion menganggukkan kepalanya dan mengotak-atik ponselnya.

Selesai memberi kabar satu sama lain, kini mereka sudah tiba di rumah Oji, si pengundang dadakan.

"Wah rumah gue kedatangan pasutri," goda Oji.

Bian menatap sinis Oji dan Arion bergantian.

Nanda hanya tertawa melihatnya, ia tidak mau ikut diamuk Bian.

"Tinggal makan?" Tanya Derry sambil melihat sekeliling taman belakang rumah Oji.

Oji menganggukkan kepalanya, "iya lah, kurang baik apa gue masakin kalian"

My HealerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang