⚘ Eps 9 ⸻ Kacau

1.8K 202 43
                                    

___________________________________________

𝚂𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖𝚗𝚢𝚊:

"Jisung, itu terlalu berbahaya. Lebih baik kita lari." Sungchan tampak mendesis pelan ke arah Jisung. Jujur saja dia takut.

"Tidak apa apa." Jawab Jisung singkat. Sungchan masih bertahan di motornya. Sedang Jisung berdiri di depan motor Sungchan. Jisung melihat kearah kumpulan lelaki itu. Ada lima orang. Mereka terlihat tidak membawa senjata. Baguslah. Biasanya bajingan kecil seperti ini akan menghindari senjata untuk menjunjung harga dirinya yang tinggi.

Lima orang itu mulai mendekat dan Jisung sudah siap.
B

。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。
.
.
.
.
.
.

____________________________________________

Eps 9 ┇ 𝓚𝓪𝓬𝓪𝓾
_____________________________________________

"Sepertinya bocah kurus ini tidak takut pada kita,"

Salah seorang lelaki yang ada di sisi kanan berbicara pada lelaki yang di tengah. Lelaki yang di tengah menyeringai.

"Baguslah. Biasanya yang sok berani itu sebenarnya tidak bisa apa-apa. Dia akan tumbang sekali pukul bukan begitu." Ucap yang di tengah. Yang lain menyahuti dengan suara yang cukup riuh tak lupa dengan seringaian mereka yang menyebalkan.

Jisung mencoba tenang meski dia gugup. Cuma lima orang mungkin Jisung bisa menghadapi mereka. Meski Jeno, Mark atau Renjun tidak jadi datang.

BRUUKKK!!!

Hingga suara jatuh yang keras mengalihkan atensi Jisung. Dia menoleh ke belakang dan mendapati motor sport Sungchan sudah tergeletak dengan sang tuan yang kini menjadi korban bulan bulanan. Pasalnya, dia menerima tendangan dari tiga orang tambahan. Erangan kesakitan dari Sungchan tak mengurangi siksaan itu. Jisung terkejut bukan main. Ada tiga orang lagi. Dan Jisung merasa rasa percaya dirinya turun.

Sebuah dorongan yang kuat menghantam punggung Jisung dan membuatnya terjatuh tak jauh dari posisi Sungchan yang terbaring dengan posisi meringkuk. Namun Jisung dengan sigap kembali berdiri dan menangkis tendangan yang mengarah ke pinggangnya. Dia melayangkan pukulan ke arah rahang sang pelaku penendangan terhadapnya. Pukulan itu kena. Namun Jisung mendapat serangan berupa tendangan yang menyasar punggungnya. Membuatnya mengerang kesakitan. Jisung menatap sengit kelima orang yang dihadapinya.

"Kalau berani satu satu!" Jisung berteriak sambil menyelipkan kekuatan Charmspeaknya. Charmspeak adalah kekuatan kata kata yang membuat orang yang mendengar kalimat yang diucapkan pengguna akan langsung menurutinya. Jisung pernah menggunakan charmspeak saat pertama masuk ke kelas. Saat dirinya ditanya perihal earring yang ia kenakan. Dan seperti hal nya guru dan para murid tempo hari, para siswa preman itu juga langsung menurut. Satu yang maju menghadapi Jisung dan yang lainnya menunggu. Meski mereka sendiri heran kenapa mereka tiba tiba merasa ingin menuruti lelaki berwajah bayi itu.

Jisung berhasil memukul mundur lelaki yang dihadapinya setelah ia menghantamkan lututnya pada hidung si lelaki hingga orang itu mengalami mimisan parah. Jisung bersiap menghadapi yang lain, saat lelaki selanjutnya mendekat dan berusaha menghantamkan kepalan tangan kanannya ke pelipis Jisung. Jisung menahan hantaman itu dengan lengan kirinya dan langsung meninju ulu hati lawannya dengan tangan kanannya yang mengepal. Hingga orang itu mundur beberapa langkah sambil terbatuk. Lelaki yang selanjutnya cukup sembrono karena dia tiba tiba berlari kearah Jisung dan melancarkan sebuah tendangan yang menyasar dada Jisung. Namun dengan sigap Jisung merunduk dalam dan menendang tulang kering lawannya cukup kuat hingga lawannya memekik kesakitan dengan suara yang nyaring.

Romance and Curse (NoSung/JenSung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang