⚘ Eps 3 ⸻ Aura Dewa Zeus

1.6K 194 9
                                    

____________________________________________

𝚂𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖𝚗𝚢𝚊:

Jisung benar benar dibuat kaget oleh pernyataan itu. Bagaimana bisa Jeno mengaku dia anti-romantic dan aseksual di depan Jisung yang adalah putra dari Dewi Aphrodite. Ini namanya penghinaan. Jisung tersinggung. Meski begitu Jisung tampaknya belum bisa protes karena masih dalam masa terkejutnya.

Pernyataan Jeno benar benar mengganggunya. Bahkan Jisung masih memikirkannya saat jam pelajaran berlangsung.

。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。
.
.
.
.
.
.


__________________________________________

Eps 3 ┆ 𝓐𝓾𝓻𝓪 𝓓𝓮𝔀𝓪 𝓩𝓮𝓾𝓼
__________________________________________

Jisung merasa linglung saat pelajaran berakhir. Salahkan pernyataan Jeno yang membuatnya tidak fokus pada satupun materi yang gurunya berikan. Membuat Jisung seolah sempat tertidur dan bermimpi. Lantas dibangunkan dengan paksa. Jisung menghela nafasnya. Kini ia tengah berjalan di lorong. Jam sekolah sudah berakhir dan ini saatnya untuk pulang. Jisung berjalan pelan di tengah kericuhan murid lain yang seolah berlomba untuk paling cepat untuk meninggalkan gedung sekolah.

"Jisung-ssi,"

Panggilan suara berat mengalihkan atensi Jisung. Dia sempat menghentikan langkahnya untuk menoleh. Netra hazelnya menemukan Sungchan tersenyum sambil berjalan cepat untuk mengimbangi langkah Jisung.

"Kau pulang naik apa?" Tanya Sungchan setelah kini tubuh tingginya bersisian dengan Jisung.

Ada jeda sebelum menjawab. Tadi pagi Jisung berangkat dengan bis. Berarti sore ini pun dia akan menaiki bis. "Aku akan naik bis." Jawab Jisung disertai senyuman tipis di bibirnya.

"Bagaimana jika aku mengantarmu pulang?" Sungchan menawarkan. Jisung menoleh dan menatap mata rusa Sungchan dengan ekspresi penuh tanya. "Bis akan sangat penuh sore ini. Kau tidak akan mendapatkan tempat duduk. Bukankah itu menyebalkan?"

Benar juga. Tadi pagi saja bis sudah penuh. Apalagi sore ini. Sepertinya tawaran Sungchan tidak buruk. Jisung menatap lelaki di sampingnya dengan senyuman sebelum akhirnya menjawab.

"Baiklah, sepertinya tidak ada alasan bagiku menolak tawaranmu."

Sungchan tersenyum puas. Mereka lanjut berjalan dengan kecepatan sedang. Saat tiba tiba Jisung terpikir sesuatu.

"By the way, Sungchan-ssi. Kau mengenal Lee Jeno?" Tanya Jisung. Jeno dan kata Aseksual tadi benar benar tidak bisa hilang dari benak Jisung. Dia penasaran dan ingin mencari tahu lebih dalam.

"Jeno? Siapa yang tidak mengenalnya? Dia cukup populer." Jawab Sungchan dengan nada santai. "Kenapa menanyakan soal dia? Kulihat tadi saat istirahat kau bersamanya. Padahal tadi aku ingin mengajakmu makan siang bersama."

"Aku bertemu dengannya secara tidak sengaja saat aku diganggu murid lain. Kami berkenalan dan dia mengajakku makan bersama. Dari responmu, aku tahu jika Jeno ternyata memang populer." Jelas Jisung. Pandangannya lurus ke depan. Memikirkan perihal Jeno yang benar-benar menurunkan kharisma Zeus. Menjadi populer. Lain dengan orientasi seksualnya yang berkebalikan dengan sang dewa penuh skandal.

"Ya, dia memang populer. Namun dia selalu bersikap dingin pada siapapun yang menyukai dan mendekatinya. Sungguh mengejutkan jika ternyata tadi yang pertama mengajakmu makan siang adalah Jeno." Jawab Sungchan. Ekspresi lelaki itu tidak secerah tadi. Dia juga tak menatap Jisung seperti tadi. Lebih memilih memperhatikan langkahnya sendiri.

Romance and Curse (NoSung/JenSung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang