__________________________________________
𝚂𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖𝚗𝚢𝚊:
Jeno memberontak. Dia belum puas memukuli Shotaro. "Dia berniat membunuhku." Jawab Jeno. Tatapannya nyalang terarah pada Shotaro yang kini ada diambang kesadarannya.
"Tapi sekarang kau yang membuatnya sekarat, Jeno. Sadarlah." Lanjut Mark.
Jeno seolah tersadar dan dia mulai tenang. Dia berhenti memberontak dan melihat sekitar dengan nafas yang memburu. Banyak murid yang menatapnya dengan ekspresi ngeri. Dan satu guru laki laki menatapnya marah sambil menggelengkan kepala. Jeno mengalihkan pandangannya kearah Shotaro yang sudah tak sadarkan diri dengan wajah dipenuhi darah. Jeno terdiam. Mark benar. Jeno saat ini tidak apa apa dan malah dia yang membuat Shotaro sekarat. Mark melepaskan temannya itu lalu menepuk pelan punggung Jeno. Namun ia menjauh saat seorang guru menghampiri Jeno.
"Jeno, saya akan membawamu ke ruang kedisiplinan."
。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。
.
.
.
.
.
.____________________________________________
Eps 5 ┊ 𝓢𝓲𝓪𝓹𝓪 𝓚𝓪𝓴 𝓙𝓪𝓮𝓱𝔂𝓾𝓷?
____________________________________________Aura itu menguat. Saat Jeno terjatuh dari atap gedung sekolah dan terlempar ke balkon lantai 3, aura blasterannya menguat. Aura itu bahkan terasa oleh dua orang yang berbeda di tempat yang berbeda pula. Salah satunya adalah Jaehyun. Lelaki itu tengah memimpin sebuah meeting kala itu. Tepat saat fokusnya tertuju pada salah satu staff yang tengah presentasi, aura yang menguar dari Jeno terasa olehnya. Membuatnya terkesiap dan menoleh kearah jendela besar di ruang meeting itu.
Dia terkejut. Sangat terkejut. Bagaimana bisa aura Jeno menguat tiba tiba seperti itu? Apa yang terjadi pada anak itu? Firasat Jaehyun tiba tiba tidak enak. Jangan jangan anak itu dalam bahaya. Seorang manager yang duduk di dekat Jaehyun menyadari jika atasannya tidak fokus. Dia menoleh kearah Jaehyun dan memanggil sang atasan.
"Pak, anda baik baik saja?"
Jaehyun tercekat saat mendengar seseorang memanggilnya, dia langsung menoleh dan menatap wajah lelaki paruh baya yang barusan memanggilnya. Jaehyun tersenyum tipis.
"Saya baik baik saja," jawabnya. Dusta. Manager itu mengangguk pelan lalu kembali fokus ke presentasi yang tengah berlangsung
Jaehyun melirik kearah depan. Karyawan itu masih melakukan presentasinya. Jaehyun mengambil ponselnya dan membuka room chat Jeno. Dengan cepat, jemarinya mengetikan sesuatu pada gawai yang dipegangnya. Pesan untuk sang adik.
Jaehyun menghela nafasnya. Dia mendongak dan menatap layar proyektor di depan sana. Mencoba fokus pada meeting hari itu. Meskipun sebenarnya ia tidak bisa fokus karena pikirannya tertuju pada sang adik yang entah bagaimana kondisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romance and Curse (NoSung/JenSung)
FanfictionPark Jisung tersinggung. Pasalnya laki laki di depannya mengatakan jika ia Anti-romantic dan Aseksual. Beraninya orang itu mengatakan kalimat itu di depannya yang seorang putra dari Dewi Aphrodite, sang dewi asmara dan hasrat seksual. Ini sih naman...