⚘ Eps 14 ⸻ Penebusan

987 148 13
                                    

___________________________________
𝚂𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖𝚗𝚢𝚊:

Jeno sendiri seolah tersadar dari lamunannya saat dia merasakan Jisung mendorong dadanya. Jeno menegakan tubuhnya dan duduk bersandar sambil melihat ke arah luar cafe. Barusan dia melamunkan apa? Wajah manis Jisung? Atau bibir tebal anak itu? Jeno merasakan jantungnya berdetak cepat seolah dia baru saja menkonsumsi caffeine. Padahal dia hanya minum bubble tea. Tapi sungguh benaknya begitu lancang mengingatkan Jeno akan bibir Jisung yang sempat dia cumbu tempo hari. Jeno ingin merasakannya lagi. Sial, otaknya benar benar kacau. Jeno menyugar poninya ke belakang dengan ekspresi frustasi.

。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。
.
.
.
.
.
.
.
.

.

______________________________________
Eps 14 ⎥  𝓟𝓮𝓷𝓮𝓫𝓾𝓼𝓪𝓷
______________________________________

______________________________________Eps 14 ⎥  𝓟𝓮𝓷𝓮𝓫𝓾𝓼𝓪𝓷______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung menatap layar ponselnya lekat. Membaca pesan pendek yang ia dapat dari Sungchan beberapa detik yang lalu. Jisung entah kenapa malas dengan Sungchan. Lelaki itu tiba tiba dingin padanya. Bahkan diam saat Jisung menanyakan alasan kenapa Sungchan mendiamkannya. Jisung bisa saja membiarkan pesan itu tanpa membalasnya. Tapi sisi lain hatinya tidak tega jika harus membalas sikap Sungchan. Akhirnya Jisung mengesampingkan egonya. Jisung mengeklik kolom balasan dan jarinya mulai mengetikan balasan untuk pesan Sungchan yang menanyakan keberadaannya. Lantas mengirimkan pesan balasan itu.

 Lantas mengirimkan pesan balasan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jisung menaruh ponselnya di meja. Dia melihat Renjun tengah membicarakan sesuatu yang tidak Jisung pahami, Mark dan Jeno sendiri tengah menyimak Renjun sambil sesekali menanggapi. Namun Jisung tidak bisa menangkap apapun. Sejak awal pikirannya tidak fokus. Apalagi dia masih memikirkan Sungchan. Sungchan yang mendiamkannya.

"Jisung?"

Hingga suara panggilan Jeno membuyarkan lamunannya. Jisung tiba tiba tersadar dan menyahut panggilan itu dengan gumaman.

"Ya?"

"Aku memanggilmu sedari tadi. Kau baik baik saja?" Alis Jeno mengernyit saat dia menanyakan hal itu. Benarkah? Jeno memanggilnya dari tadi? Jisung baru mendengarnya sekali barusan. Jisung melihat kearah Mark dan Renjun yang kini menatapnya juga dengan raut penuh tanya.

Romance and Curse (NoSung/JenSung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang