________________________________________
𝚂𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖𝚗𝚢𝚊:
Jeno sempat mengernyit tak paham saat lelaki bernama Jaemin itu memperkenalkan diri sebagai ibu dari Jisung. Ibu Jisung itu seorang lelaki? Dia memang tampak manis dan cantik. Tapi tubuh lelakinya tidak bisa disembunyikan. Jaemin itu lelaki tulen. Kenapa dia sebut dirinya sendiri 'ibunda' ketimbang 'ayah'. Belum lagi marga ia dengan Jisung berbeda. Dia ingat Jisung pernah mengaku jika ia anak dari Dewi Aphrodite. Apakah lelaki ini... Jeno memilih abai dan berjalan menuju ke salah satu kursi dan duduk di sana. Jisung sendiri duduk di kursi yang lain. Mereka sempat berbincang sebentar sebelum akhirnya menyantap makan malam mereka.
。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。
.
.
.
.
.
.______________________________________
Eps 11 ⎥ 𝓟𝓮𝓷𝓬𝓪𝓻𝓲𝓪𝓷 𝓨𝓪𝓷𝓰 𝓣𝓪𝓴 𝓑𝓮𝓻𝓱𝓪𝓼𝓲𝓵
______________________________________"Sial!"
Seorang wanita paruh baya tampak membanting kacamata hitamnya dengan keras. Wajahnya terlihat begitu kesal. Dia tak mempedulikan kacamatanya yang kini patah menjadi dua. Kedua tangannya kini bertengger di pinggang rampingnya. Beberapa orang yang berjalan tak jauh dari wanita itu, memandang aneh pada si wanita. Pasti di benak mereka mempertanyakan apa gerangan yang terjadi pada si wanita. Tapi si wanita tetap pada emosinya. Mengabaikan orang orang yang berlalu lalang di trotoar dimana ia berpijak sekarang.
"Bisa-bisanya sampai detik ini anak itu tidak bisa kutemukan. Pasti ada yang menyembunyikannya dariku." Geramnya. "Tapi siapa yang mampu mengelabuiku sampai seperti ini? Apa anak itu disembunyikan titan?"
Sebuah motor dengan kotak besar di belakangnya melaju mendekati sang wanita dan berhenti di depannya. Motor itu dikendarai oleh seorang lelaki dengan helm bogo hijau di kepalanya. Si lelaki menaikan kaca helmnya dan tersenyum kearah wanita yang menatapnya dengan alis mengernyit.
"Hai, Dewi Ratu Hera. Aku punya paket untukmu." Lelaki itu melambaikan tangan kanannya di udara kosong, dan sinar putih kehijauan muncul di tangannya. Saat cahaya itu hilang, sebuah kotak ukuran sedang ada di tangan itu. Lantas kotak itu ia serahkan pada wanita berpenampilan layaknya sosialita itu.
Wanita yang adalah jelmaan dari dewi Hera itu tidak merespon. Dia hanya menatap kotak itu lantas menerimanya tanpa banyak bicara. Lelaki pengantar paket itu tersenyum lalu mengambil ponsel dari saku dalam jaketnya dan mengotak atik gawai itu. Gawai itu keluaran terbaru, namun terdapat antena di sudut atas kanan ponsel itu. Di antena itu terdapat sepasang ular kecil sepanjang 10cm yang tak berhenti berputar secara bergantian di antena itu.
"Ratu Hera sudah," gumam sang lelaki sambil mengetuk jempolnya di layar sentuh ponsel itu lantas kembali memasukan ponsel itu ke saku jaketnya. Saat dia hendak mengendarai motornya untuk beranjak dari sana, sebuah tangan lentik menahan lengannya.
"Jangan kemana mana dulu. Ada yang ingin kubicarakan denganmu, Hermes." Dewi Hera menatap lekat kurir paket itu. Senyuman di wajah lelaki itu luntur saat dia menoleh dan beradu tatap dengan sang ratu. Seperti yang sang ratu katakan, dia adalah jelmaan manusia dari Dewa Hermes.
____________
Hera dan Hermes kini sudah duduk berhadapan di sebuah kafe yang letaknya tak jauh dari lokasi dimana mereka bertemu tadi. Hera tampak duduk bersandar dengan kedua lengannya terlipat di perutnya. Menatap lekat jelmaan dewa pelindung para pencuri dan pengelana itu. Sedang Hermes sendiri sedang menyedot iced americano yang tadi dia pesan dengan satu lengannya bertengger di sandaran kursi yang didudukinya. Menunggu apa yang akan Hera katakan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romance and Curse (NoSung/JenSung)
FanfictionPark Jisung tersinggung. Pasalnya laki laki di depannya mengatakan jika ia Anti-romantic dan Aseksual. Beraninya orang itu mengatakan kalimat itu di depannya yang seorang putra dari Dewi Aphrodite, sang dewi asmara dan hasrat seksual. Ini sih naman...